Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-MU yang agung dan kedermawanan-MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-MU dengan sedekat-dekatnya.
Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!
Keistimewaan Tahun Baru Islam
Dikutip dari pekanbaru.kemenag.go.id, Tahun Baru Islam merupakan hari peringatan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Peristiwa tersebut, terjadi pada 1 Muharram yang menandakan tahun baru pada kalender Islam atau Hijriah.
Bulan Suro (Muharram) adalah bulan yang mulia, terutama malam satu Suro.
Tahun Baru Islam dalam kalender Jawa didasarkan pada peredaran bulan yang merupakan tahun baru.
Baca juga: 50 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Malam satu Suro (Malam Tahun Baru Islam) dimulai dari terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa (30 Besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya (1 Suro).
Dalam tradisi, masyarakat biasanya banyak menggunakan malam tersebut untuk tirakatan, mencari berkah dari Allah SWT.
Di Keraton Surakarta misalnya, malam satu Suro diperingati dengan kirab pusaka mubeng beteng (perarakan mengelilingi benteng keraton).
Kirab pusaka Keraton Kasunanan Surakarta merupakan upacara ritual yang diselenggarakan setiap setahun sekali, yaitu pada malam tanggal 1 Sura (Muharram).
Selain itu, masih banyak cara-cara atau tradisi untuk menyambut Tahun Baru Islam.
Sementara itu, berbagai kegiatan keagamaan juga dilakukan menyambut Tahun baru Islam, seperti melakukan doa bersama, mengaji, berdzikir.
Masyarakat juga bisa menikmati waktu dengan keluarga dan sahabat dengan saling memberi doa, hadiah dan makanan tradisional.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribun Jogja)