TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyampaikan orasi politik dibalut doa perihal persoalan keseharian publik.
Seperti doa agar publik terhindar dari kedengkian, perpecahan, terbebas dari jeratan utang pinjaman online, hingga kemudahan mendapat pekerjaan dan rezeki. Hal itu disampaikan Anies saat berorasi dalam Apel Siaga Perubahan di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu 16 Juli 2023.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai orasi Anies yang dibalut doa tersebut merupakan tanda bacapres Koalisi Perubahan itu sudah fokus pada isu populis atau isu yang menyangkut keseharian publik.
"Aspek-aspek yang disampaikan dalam doa Anies berusaha memahami dan menyampaikan apa yang tengah menjadi isu publik terutama pada isu lapangan kerja dan harga sembako, bahkan isu terkini soal jeratan utang pinjol," ujar Arya, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya orasi Anies yang menyangkut isu populis jadi bagus karena menyentuh tema-tema yang membumi, dan memahami keresahan masyarakat yang punya belitan masalah ekonomi. Kata dia orasi tersebut lebih baik daripada hanya sekedar pidato dengan muatan slogan yang elitis dan retoris.
Selain itu orasi lewat doa dengan menyeret isu populis juga menunjukkan karakter Anies yang nasionalis religius.
"Publik sudah bisa menilai, mana kandidat pemimpin yang mungkin hanya mampu berpidato secara formal dan klise atau retorika semata."
"Nilai lebihnya, adalah ketika orasi itu dikemas dalam doa-doa menuju perbaikan dan menjaga persatuan, menunjukkan karakter Anies yang nasionalis religius," ungkap Arya.
Kendati demikian, sambung Arya, semangat perbaikan dan perubahan yang dilontarkan Anies masih tetap dalam koridor kritik yang konstruktif.
Kritik tersebut tak semata menuding dan mencela kekurangan kinerja pemerintah yang berkuasa, tapi juga menawarkan solusi yang konstruktif.
“Itu terlihat dari materi doa-doa yang dilontarkan Anies bersama para elit parpol Koalisi Perubahan dan kader-kader yang hadir di acara apel siaga."
"Menunjukkan semangat dan ikhtiar untuk bekerja keras, namun tetap rendah hati dengan berserah diri pada Tuhan atau mengedepankan tawakal,” pungkasnya.(Tribunnews.com/Danang Triatmojo)