Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai penunjukan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru kurang tepat.
Menurut Ujang bahwa Budi Arie bukan ahli dan pakar di bidang komunikasi dan informatika.
"Kalau soal penunjukan tepat atau tidak tepat, presiden memang punya hak istimewa prerogratif untuk menentukan siapapun itu. Tapi sepertinya masih kurang tepatnya karena (Budi Arie) bukan ahlinya, pakarnya bukan profesional di bidangnya," kata Ujang dihubungi, Rabu (19/7/2023).
Baca juga: Ini Kata Demokrat soal Surya Paloh Bertemu Jokowi di Istana Usai Reshuffle Menkominfo
Meski begitu Ujang menilai bahwa posisi menteri merupakan jabatan politis.
"Tetapi menteri itu jabatan politik, jadi kalau jabatan politik itu diambil dari mana pun bisa, itu persoalannya dilematisnya," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Temui Surya Paloh usai Reshuffle, Pengamat: Bukti Komunikasi Berjalan Meski Beda Pandangan
Dikatakan Ujang satu sisi ingin mendapatkan kabinet kerja, kabinet yang profesional, ahli di bidangnya untuk bisa mengelola kementerian agar bisa tumbuh dan maju.
"Tetapi disaat yang sama jabatan politik bisa diisi oleh siapapun, oleh para politikus, relawan dan lainnya. Sehingga kalau diisi secara politik tentu tidak bisa lagi bicara profesionalitas dan bukan keahlian," tegasnya.
Menurut Ujang jika melihat dari keahlian penunjukan Menkominfo yang baru kurang tepat. Tetapi jika dilihat dari kacamata politik hal tersebut sah-sah saja.
"Itulah kekurangannya, jadi kalau dilihat dari sisi profesionalitas dan keahliannya kurang tepat. Tapi kalau dari sisi politik, Jokowi akan anggap itu politik begitu, kalau orang politik siapapun bisa, itu menjadi persoalan," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Budi Sebelumnya menjabat Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Acara pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, (17/72023).
Baca juga: Hormati Keputusan Jokowi Tunjuk Budi Arie jadi Menkominfo, PDIP: agar Tidak Lagi Disalahgunakan
Selain itu Jokowi juga melantik mantan anggota Dewan Pers Nezar Patria sebagai Wamenkominfo, Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. Kursi Wamen BUMN II yang sebelumnya diisi Pahala Mansury diganti oleh Dubes AS Rosan P. Roeslani.
Jokowi juga melantik Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wamenag menggantikan Zainut Tauhid.