Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin melihat ditunjuknya Budi Arie Setiadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengganti Johnny G Plate penuh dengan ikatan kepentingan dan kedekatan.
Di samping karena Partai Nasional Demokrat (NasDem), wadah Johnny bernaung, kini tujuannya semakin berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), alasan ditunjuknya Budi Arie yang sebelumnya merupakan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) itu adalah karena ia juga merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo).
Baca juga: Bukan Ahli di Bidangnya, Pengamat Nilai Penunjukan Budi Arie Jadi Menkominfo Kurang Tepat
"Karena memang tadi, kalau NasDem tidak soal reshuffle itu karena NasDem dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan kepentingan dan keinginan Jokowi, makanya menteri dari NasDem di-reshuffle karena korupsi yang menggantikannya adalah relawan atau ketum Projo," kata Ujang saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
"Jadi saya melihat adalah soal ikatan kepentingan, ini ikatan kedekatan," sambungnya.
Lebih lanjut, dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini melihat penunjukkan Budi Arie sebagai menteri adalah upaya Jokowi untuk mempertahankan dukungan relawannya dalam Pemilu 2024 mendatang.
Jokowi, jelas Ujang, hendak supaya nanti relawannya tetap satu suara dalam mendukung sosok yang maju sebagai calon presiden nantinya.
Baca juga: 2 Alasan Pertimbangan Jokowi Pilih Budi Arie Jadi Menkominfo Versi Pengamat
"Harusnya melihatnya pemberian itu, Jokowi ingin mengkonsolidasikan relawan dengan memberikan jabatan itu agar relawan itu loyal kepada Jokowi, agar ikut arahan Jokowi untuk dulu mendukung di pilpres nanti," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi resmi melantik Budi Arie sebagai Menkominfo. Budi Sebelumnya menjabat Wamendes PDTT.
Acara pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, (17/72023).
Selain itu Jokowi juga melantik mantan anggota Dewan Pers Nezar Patria sebagai Wamenkominfo, Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. Kursi Wamen BUMN II yang sebelumnya diisi Pahala Mansury diganti oleh Dubes AS Rosan P. Roeslani.
Jokowi juga melantik Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wamenag menggantikan Zainut Tauhid.
Pelantikan mereka sesuai Keputusan Presiden Nomor 62P/tahun 2023 tentang pengangkatan Menteri komunikasi dan informatika kabinet Indonesia maju 2019-2024 dan keputusan presiden 32N/tahun 2023 tentang pemberhentian dan pengangkatan kabinet Indonesia Maju.
Presiden mengambil sumpah jabatan Budi Arie dan pejabat lainnya sebagai menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.