"Jadi menurut saya perkawinan antara kultur ada, agama juga berjalan. Antusiasme masyarakat juga luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Pantau Langsung Proses Pembersihan Rel Imbas Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang
Ia berharap peringatan ini menjadi momentum untuk menyongsong tahun baru dengan pribadi lebih baik.
"Mudah-mudahan kita memasuki bulan Muharram bisa membikin semangat," tuturnya.
Laku bisu yang dijalani menjadi bentuk refleksi diri untuk melangkah ke kehidupan selanjutnya.
"Bisa merefleksikan diri tahun tahun sebelumnya. Yang kurang kita perbaiki, yang sudah bagus kita genjot," ungkapnya.
Kirab Malam 1 Suro Puro Mangkunegaran Diawali Jamasan, Pusaka Dimandikan Langsung Mangkunagoro X
Kirab Malam 1 Suro 1956 EHE Pura Mangkunegaran diawali dengan kegiatan jamasan pusaka atau memandikan pusaka, Selasa (18/7/2023).
Acara dimulai sekira pukul 19.00 WIB.
Adapun Raja Mangkunegaran, KGPAA Mangkunagoro X turun tangan langsung memandikan pusaka-pusaka yang ada.
Setelahnya Gusti Bhre, nama kecil Mangkunagoro X, melepas rombongan abdi dalem maupun tamu yang mengikuti kirab untuk melakoni prosesi laku bisu.
Prosesi mengitari tembok Pura Mangkunegaran sebanyak satu kali ini dimulai sekitar pukul 19.25 WIB.
Sejumlah tokoh nasional nampak mengikuti rangkaian acara Kirab Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran itu.
Nama-nama seperti Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah V Aria Bima.nampak mengikuti gelaran Kirab Malam 1 Suro 1956 EHE Pura Mangkunegaran.
Mereka terlihat memakai beskap.
Tidak hanya ketiga tokoh saja yang terlihat mengikuti prosesi Kirab Malam 1 Suro.
Sosok seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid juga nampak hadir.
Tokoh-tokoh tersebut juga ikut serta dalam laku bisu atau jalan mengitari tembok Pura Mangkunegaran tanpa bersuara.
Kirab Malam 1 Suro yang Digelar Mangkunegaran, Mantan Panglima TNI hingga Ganjar Diundang Hadir
Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran dalam rangka Malam 1 Suro mengundang tokoh nasional.
Hal ini dikatakan Pengageng Wedana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat.
Tamu undangan di antaranya Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Tamu-tamu yang kita undang VIP belum ada reservasi. Yang sudah kontak ke saya Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo nanti datang. Yang sudah konfirm itu. Karena sudah merasa menjadi kerabat itu pasti datang. Pak Gubernur Mas Wali kita undang tapi belum ada konfirm. Jelas kalau Pak Ganjar karena Pak Gubernur kebudayaan kita giatkan insyaallah datang," tuturnya.
Seperti diketahui, Pura Mangkunegaran melaksanakan Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran dalam rangka Malam 1 Suro, Selasa (18/7/2023) malam.
Lilik menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan mengeluarkan masyarakat dari barisan kirab jika tidak menghormati ritual yang sedang dijalankan.
"Ini kirab ritual 1 suro. Kita usahakan banyak yang ikut ngawasi. Betul-betul silent. Tiap nanti ada peserta kirab ada yang selfie kita keluarkan. Bicara kita peringatkan," jelasnya.
Baca juga: Apa itu Malam 1 Suro? Bulan Muharram yang Dianggap Sakral oleh Masyarakat Jawa
Hal ini merupakan bagian perintah KGPAA Mangkunagara X agar menjaga ritual tetap sakral.
Acara ini bukan festival yang penuh dengan hingar-bingar.
"Pesan dari Kanjeng Gusti ini bukan pesta. Ini ritual. Ini rumah kita ini kita jaga. Memang benar makin banyak peserta makin sulit diatur kita makin keras," terang KRMT Lilik.
Nantinya, salah satu putra KGPAA Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Jiwa Suryonegoro akan memimpin kirab.
"Tahun ini Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna bersedia menjadi cucuking lampah paling depan. Sepupunya mendampingi di depan," jelasnya.
Kirab dimulai dengan rute dari gerbang utama Pura Mangkunegaran di Jalan Ronggowarsito, berbelok ke kanan ke Jalan Kartini, Jalan RM Said, Jalan Teuku Umar, dan kembali ke Pura Mangkunegaran.
"Rute seperti biasanya jam 19.00 WIB sudah berangkat. Kanjeng Gusti kita aturi memberangkatkan," jelasnya.
Sebanyak 4 pusaka dalem akan dijamas dengan air yang telah disiapkan.
Namun, untuk masyarakat yang menginginkan air bekas jamasan akan disiapkan khusus.
"4 pusaka dalem. Ada yang ditandu ada yang dipegang. Air yang kita siapkan untuk jamasan. Nanti kalau air itu sudah dipakai jamasan bahaya. Ada racunnya. Ada disiapkan yang dibagikan. Sumbernya di sini sendiri. Tidak seperti orang siraman itu," terangnya.
Sekitar 1000 orang yang terbagi dalam 4 bregada akan menjadi peserta kirab kali ini.
"Belakang sendiri masyarakat. Kali ini beliau tidak akan melempar udik-udik. Kerabat mau melempar boleh," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJogya/TribunSolo)