Walaupun kereta telah dilengkapi dengan rem darurat, rem ini tetap tidak bisa berhenti mendadak.
Rem ini hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara yang lebih besar, untuk menghentikan kereta lebih cepat.
Baca juga: Jangan Terobos Palang Perlintasan Saat Sirine Berbunyi, Kereta Butuh 500 Meter untuk Mengerem
Jadi, meskipun masinis melihat ada yang menerobos palang kereta, biasanya akan tetap terlambat untuk melakukan pengereman.
Faktor yang berpengaruh pada jarak pengereman, yakni:
1. Kecepatan kereta api (semakin tinggi kecepatan kereta api, maka semakin panjang jarak pengereman)
2. Kemiringan/lereng (gradient) jalan rel
3. Persentase gaya pengereman
4. Jenis kereta api (kereta penumpang atau barang)
5. Jenis rem (blok komposit/blok besi cor)
6. Kondisi cuaca
Baca juga: KA Brantas Tabrak Truk yang Mogok di Perlintasan, Ini Alasan Kereta Tidak Bisa Rem Mendadak
Bahayanya jika KA Melakukan Pengereman Mendadak
Rem pada rangkaian kereta api bekerja dengan tekanan udara.
Rem pada roda dihubungkan ke piston dan susunan silinder.
Mekanisme yang mengurangi tekanan udara di KA, akan memaksa rem mengunci dengan roda.
Jika tekanan dilepaskan secara tiba-tiba, maka akan menyebabkan pengereman yang tidak seragam, sehingga rem bekerja lebih dulu dari titik keluarnya udara.
Pengereman yang tidak seragam, dapat menyebabkan kereta dan gerbong tergelincir atau terseret atau terguling.
(Tribunnews.com, Widya)