Pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan organisasi yang berkantor di Bangkok Thailand, bernama Bali Process untuk melakukan kajian dan memberikan rekomendasi agar kementerian lembaga terkait bisa mengatasi kasus online scamming dari hulu ke hilir.
"Rekomendasi yang disampaikan kepada kita akan menjadi pedoman bagi kita untuk menyusun strategi dan kebijakan yang tepat dalam menghadapi, mencegah, memberantas TPPO online scamming," ujarnya.
Statistik korban TPPO online scamming kebanyakan mereka dari kalangan terdidik, dengan gelar S1 dan S2.
Andy mengatakan kasus online scamming ini modusnya berbeda, dimana sindikat menggunakan jaringan yang canggih.
Para sindikat menggunakan sarana-sarana teknologi yang dekat dengan kalangan-kalangan terdidik seperti mahasiswa.
"Kami berharap adik-adik mahasiswa, generasi milenial yang sangat dekat dengan perangkat teknologi dan dunia maya, bisa memahami, sehingga tidak mudah tergiur oleh iklan-iklan atau penawaran-penawaran pekerjaan khususnya di luar negeri," ujarnya.