News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantah Wasekjen PBNU, Cak Imin Klaim Undang Gus Yahya di Peringatan Harlah ke-25 PKB

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan, pihaknya mengundang Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, pada peringatan hari lahir (harlah) ke-25 PKB, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Hal itu ditegaskannya, merespons bantahan yang dilontarkan Wasekjen PBNU Sulaeman Tanjung, dimana menyebut bahwa tak ada undangan untuk Ketum PBNU di harlah ke-25 PKB.

"Diundang, semua diundang," kata Cak Imin, kepada wartawan usai harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: Saat Jokowi Tertawa Dengar Pidato Gus Yusuf di Harlah ke-25 PKB

Cak Imin lantas mengungkapkan bahwa ada perwakilan PBNU yang hadir dalam acara tersebut, yakni Katib Aam KH Ahmad Said Asrori.

"Yang datang katib aam, sekretaris, lebih tinggi tuh berarti katib aam," ucapnya.

Lebih jauh Cak Imin sudah memerintahkan panitia agar mengundang Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, pada peringatan harlah ke-25 PKB.

Dia juga memastikan berhubungan baik dengan Yahya Cholil Staquf.

"Baik-baik aja," tandasnya.

Sebelumnya, Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulaeman Tanjung menegaskan, tidak ada undangan Harlah dari DPP PKB untuk Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf.

Hal ini merespons pernyataan Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal yang mengatakan partainya mengundang Ketum PBNU dalam Harlah ke-25 PKB yang akan digelar, di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (23/7/2023).

“Kalau ada yang bilang Ketum PBNU diundang di Harlah PKB itu Hoaks. Hingga saat ini tidak ada undangan dari PKB,” kata Sulaeman Tanjung, melalui keterangan pers tertulis, diterima Tribunnews.com Sabtu (22/7/2023).

“Jadi undangan dari PKB kepada PBNU sejauh ini hoaks. Yang tidak hoaks itu Harlah NU di Sidoarjo mengundang seluruh Ketum Partai, tapi Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) tidak berani hadir,” sambungnya.

Baca juga: Cak Imin Sampaikan Enam Perintah untuk Kader di Harlah ke-25 PKB

Sulaeman menyayangkan pernyataan Cucun Ahmad Syamsurijal yang seolah-olah telah mengundang Ketum PBNU, namun faktanya undangan itu sama sekali tidak ada.

“Di PBNU itu sistem persuratannya sangat rapi. Surat masuk dan keluar tertata dengan rapi dan masuk dalam sistem IT yang terintegrasi sehingga bisa ketahuan kapan ada surat masuk kepada siapa surat ditujukan dan kapan ada surat keluar,” jelas Sulaeman.

“Mungkin PKB sistem surat menyuratnya perlu meniru PBNU biar ketahuan apakah memang ada undangan untuk Ketum PBNU? Atau jangan-jangan undangannya memang ndak ada jadi hanya hoaks semata,” ujar Wasekjen PBNU ini.

Diberitakan sebelumnya, PKB bakal merayakan hari lahirnya yang ke-25 di Stadion Manahan Solo, pada Minggu (23/7/2023) besok.

Selain Presiden Jokowi dan para elite parpol, PKB juga bakal mengundang Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ke acara tersebut.

"Ya mudah-mudahan beliau bisa hadir lah. Tadi saya sampaikan, semua elite bangsa kita akan diundang, masalah kehadiran beliau-beliau tergantung yang konfirmasinya," kata Ketua Panitia Harlah ke-25 PKB sekaligus Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal kepada wartawan, Jumat (20/7/2023).

Baca juga: Harlah PKB, Wapres: Hindari Perpecahan, Bangun Kembali Keutuhan yang Dulu Pernah Besar

Cucun menyampaikan sebagai partai politik, PKB terus berupaya memperjuangkan kaum nahdliyin. 

Selain itu, kegiatan harlah PKB turut mensyukuri momentum Satu Abad NU.

"Kalau bicara tadi bagaimana NU dengan PKB kita berjalan bahwa dalam treknya PKB ini sebagai partai politik yang dilahirkan para kiai, para ulama akan terus berjalan, tidak akan berhenti untuk perjuangan kaum nahdliyin," jelasnya.

Menurut Cucun, sudah biasa kegiatan PKB selalu mengikutsertakan NU, seperti halnya saat NU memasuki satu abad beberapa waktu yang lalu.

"Seperti satu abad NU, bagaimana NU bisa berkiprah untuk bangsa buat dunia kita akan syukuri itu juga. Jadi bukan hanya 25 tahun aksi melayani Indonesia," sambungnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini