TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membenarkan kabar tentang terjadinya lonjakan pembelian elpiji 3 kg di masyarakat yang berdampak terhadap langkanya stok di sejumlah wilayah.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Indonesia Convention and Exhibition Tangerang, Selasa (25/7/2023).
“Bulan Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu," ujar Nicke Widyawati.
"Kita sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat."
"Namun demikian ketersediaan elpiji 3 kg ini terus dipastikan aman dan mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan bisa berangsur normal,” jelasnya.
Demi menjaga stok elpiji 3 kg, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran elpiji dan turut bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi tepat sasaran.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan operasi pasar. Kita bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita buka operasi pasar."
"Upaya itu agar pengelolaan stok elpiji efektif langsung ke masyarakat,” ungkap Nicke.
Nicke menambahkan, menurut data pemerintah ada sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi dari total sebanyak 88 juta rumah tangga atau sekitar 68 persennya.
“Namun hari ini jika melihat data, berapa persen penjualan elpiji bersubsidi terhadap total elpiji angkanya ternyata tinggi, mencapai 96 persen, jadi kita bisa melihat ada yang tidak tepat subsidinya."
"Karena itu kita juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk pengecekan memastikan distribusi tepat sasaran,” ungkap Nicke.
Saat ini, untuk memperbaiki tata kelola distribusinya, Nicke mengatakan Pertamina tengah melakukan pendaftaran atau registrasi melalui KTP dan NIK supaya bisa dijadikan dasar menjadi data yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.
Nicke juga mengimbau agar masyarakat menggunakan elpiji sesuai peruntukannya, di mana elpiji 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, jadi kalau ada kelangkaan di daerah mana pun atau ketika melihat ada distribusi elpiji subsidi yang kurang tepat sasaran atau penyelewengan silakan lapor ke 135 agar bisa langsung ditindaklanjuti,” tegas Nicke.(Tribunnews.com/Bambang Ismoyo)