"Dengan adanya aplikasi BPIP ini ada tahapan yang cukup kompleks dan membuat kami termotivasi. Kami merasa adanya rasa jujur adil, dan transparan," ujarnya.
Ghania Salma, siswi SMAN 8 Yogyakarta yang saat ini duduk dibangku kelas 12 menjadi salah satu motivasi bagi Nessya untuk menjadi Paskibraka Nasional.
"Dia bertugas tahun 2022 sebagai cadangan baki di penurunan. Saya termotivasi karena dia," ujarnya.
Nessya juga berpesan kepada bakal calon Paskibraka yang belum bisa lolos di tingkat yang diimpikan agar tidak berkecil hati.
Sebab menurutnya menjadi Paskibraka, baik di tingkat sekolah, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota tidak mengurangi esensi dari tugas seorang Paskibra, yakni mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Ia mengatakan Paskibra saat ini berada di bawah naungan BPIP, dimana memiliki kesempatan untuk menjadi Duta Pancasila.
"Jadi untuk teman-teman saya yang belum lolos di tingkat nasional, ini bukan hal yang gagal. Menjadi Paskibraka di tingkat kota/ kabupaten, provinsi itu merupakan hal yang membanggakan. Jadi buat teman-teman yang belum lolos di tingkat yang diinginkan tetap semangat, karena semua Paskibraka yang bertugas dimana pun tetap sama, hanya berbeda tempat Pengibaran Bendera saja," ujarnya.