News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pramuka

Sejarah Hari Pramuka yang Diperingati Tanggal 14 Agustus, Ditandai dengan Penyerahan Panji Pramuka

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Pramuka Jawa Barat yang juga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil didampingi Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil memberikan penghargaan kepada insan Pramuka Jawa Barat pada Peringatan Hari Pramuka ke-61 Tingkat Kwarda Jawa Barat Tahun 2022 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/9/2022). Peringatan Hari Pramuka tahun ini jatuh pada Senin (14/8/2023), berikut sejarah Hari Pramuka.

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah sejarah Hari Pramuka yang ditandai dengan penyerahan panji pramuka oleh Presiden Soekarno.

Hari Pramuka diperingati tanggal 14 Agustus tiap tahunnya.

Tahun ini, peringatan Hari Pramuka jatuh pada Senin, 14 Agustus 2023.

Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang berarti 'Jiwa Muda yang Suka Berkarya'.

Baca juga: Hari Pramuka Sedunia, Lomba Gagak Pramuka Antar-Pesantren Tingkat Jawa Digelar

Sebelumnya, kata Pramuka diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata 'Poromuko' yang berarti pasukan terdepan dalam perang.

Lantas, bagaimana sejarah peringatan Hari Pramuka?

Sejarah Hari Pramuka

Mengutip laman Kemdikbud.go.id, organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.

Kemudian pada 1916 berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP).

Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu diantaranya Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), National Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS) dan dan penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926.

Organisasi tersebut dibuat sebagai peleburan dua organisasi kepanduan yakni Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Melihat semakin banyaknya organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder.

Oleh karena itu, KH Agus Salim memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.

Baca juga: Arti Lambang Pramuka Tunas Kelapa, Berikut Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini