Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi diduga banyak menitipkan kontraktor untuk mengerjakan proyek pembangunan maupun peningkatan jalur kereta api di sejumlah daerah.
Hal itu diungkapkan oleh pejabat Kemenhub Harno Trimadi saat menjadi saksi dalam sidang suap pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis (3/7/2023) lalu.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, terkait dugaan itu pihaknya mengaku tidak memiliki kapasitas untuk merespons hal tersebut.
Baca juga: Operasional LRT Jabodebek Molor Dari Jadwal hingga Menhub Pastikan Keamanan Longspan Meski Sempit
Namun, dia memastikan Kemenhub menghormati proses yang tengah dijalankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita hormati saja proses hukum yang tengah dijalankan KPK," kata Adita saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (5/8/2023).
Asal tahu saja, Harno mengungkapkan Menhub Budi Karya Sumadi banyak menitipkan kontraktor untuk mengerjakan proyek pembangunan maupun peningkatan jalur kereta api di sejumlah daerah.
Menurut dia, titipan itu ialah pengusaha Billy Haryanto alias Billy Beras, dan anggota DPR RI.
Harno mengatakan arahan tentang adanya kontraktor titipan tersebut disampaikan langsung oleh Budi Karya. Beberapa kontraktor titipan tersebut, kata dia, antara lain untuk pelaksana proyek peningkatan jalur KA Lampegan-Cianjur yang terbagi dalam empat paket.
"Disampaikan sudah ada yang dipastikan ikut di dua paket, yakni anggota DPR dan Pak Wahyu," katanya dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Gatot Sarwadi.
Baca juga: Tikungan LRT Gatsu-Kuningan Sempit, Menhub: Solusi Design
Kontraktor lain yang menjadi titipan Menhub, kata dia, yakni seorang pengusaha bernama Billy Haryanto alias Billy Beras.
Billy beras, kata Harno, ikut dalam lelang paket pekerjaan jalur ganda KA "elevated" antara Solo Balapan-Kadipiro KM 104+900 s.d. KM 106+900 (JGSS 4).
Satu lagi nama yang disebut Harno, yakni Ibnu yang dijelaskan sebagai teman dekat Menhub Budi Karya.
Saksi juga menyebut adanya jatah pekerjaan infrastruktur perkeretaapian untuk anggota DPR dari Komisi V yang merupakan mitra Kementerian Perhubungan. Selain itu, ia menyebut adanya titipan kontraktor dari Ditjen Perkeretaapian
Untuk diketahui, Direktur PT Istana Putra Agung Dion Renato Sugiarto didakwa memberikan suap kepada pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan total mencapai Rp27,9 miliar agar memperoleh pekerjaan pembangunan dan peningkatan jalur kereta api di tiga provinsi.
Proyek-proyek jalur kereta api yang dikerjakan perusahaan jasa konstruksi di bidang perkeretaapian tersebut masing-masing berada di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.