Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah di Indonesia bakal menghadapi fenomena El Nino yang menyebabkan curah hujan lebih rendah dari kondisi normal.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta masyarakat mulai menghemat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Penjelasan Ilmiah Soal Fenomena Hujan Hanya Guyur Satu Rumah di Tasikmalaya, Lazim di Musim Kemarau
"Kami memberikan himbauan masyarakat di tingkat keluarga harus sudah menghemat air. Kalau kemarin-kemarin masih bisa nyiram tanaman, mandi, sekarang itu bahkan ada yang hanya bisa untuk minum," ujar Suharyanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Suharyanto juga meminta Pemerintah Daerah untuk mengamankan sumber-sumber air masyarakat.
Langkah ini, kata Suharyanto, untuk menjaga agar pasokan air bersih kepada masyarakat terjaga.
"Kalau tiga tahun terakhir mungkin banyak tidak terpikirkan tempat-tempat penampungan air. Sekarang harus kembali di jaga. Supaya kebutuhan air terpenuhi," tutur Suharyanto.
Menurut Suharyanto, Pemda harus menyiapkan mobil tangki untuk langkah darurat ketika masyarakat mengalami kekeringan.
"Bupati pun kami imbau untuk menyiapkan mobil-mobil tangki. Kalau ada yang kekeringan, segera masuk mobil tangki itu. tentu dibantu BNPB juga," pungkas Suharyanto.
Baca juga: Apa Itu El Nino dan IOD Positif? BMKG: Fenomena yang Sebabkan Kemarau Kering pada Agustus 2023
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah membagi Peta Zona Musim (ZOM) untuk memetakan musim atau iklim pada wilayah di Indonesia.
Berdasarkan Peta ZOM sebanyak 63 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau sebagai dampak dari El Nino.