Dia mengatakan lebih banyak mengurus pemerintahan dibanding berjudi.
"Jelas ya, apa lagi pertanyaannya?" tanya Hakim Rianto.
"Jadi tempat judi itu kasino Sentosa. Kalau tempat lain, saya enggak tahu. Kalau Sentosa, saya pernah masuk," jawab Lukas.
"Iya, sudah benar, ini menjelaskan juga Saudara pernah lihat dan melayani saudara di kasino Sentosa. Yang tidak benar, pertanyaan?" tanya hakim Rianto.
Baca juga: Gelontorkan Uang Puluhan Miliaran Rupiah Untuk Main Judi, Lukas Enembe Tak Pernah Menang
"Saya ingin sampaikan bahwa lebih baik saya urus pemerintahan dari pada urus kasino atau apa pun. Saya mengurus Pemerintah Provinsi Papua, mengurus pemerintahan daripada mengurus lain, begitu. Saya lebih banyak mengurus pemerintahan daripada mengurus yang lain," jawab Lukas.
"Ditanggapi oleh terdakwa bahwa terdakwa lebih banyak melayani pemerintahan daripada main judi di Singapura atau melancong di Singapura. Jadi saudara tetap pada keterangan saudara?" tanya Hakim Rianto kepada Dommy.
"Ya, saya tetap pada keterangan saya, Yang Mulia," jawab Dommy.
Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat membacakan isi berita acara pemeriksaan (BAP) Dommy Yamamoto.
Dalam BAP, Dommy menyebut Lukas menukarkan uang Rp22,5 miliar untuk berjudi di Manila, Filipina.
Informasi soal Lukas Enembe berjudi ini juga pernah disampaikan mantan Kadis PUPR Provinsi Papua Mikael Kambuaya saat bersaksi di sidang kasus suap dan gratifikasi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/8/2023).
Lukas Enembe pun emosional setelah mendengar keterangan Mikael.
"Saya mau tanya, Gubernur tidak berjudi, Gubernur nurut pemerintah, dengar itu! Tidak berjudi! Jadi saya mau kasih tahu bahwa Gubernur tidak berjudi, Gubernur urus pemerintah Republik Indonesia!" seru Lukas dengan nada tinggi sambil menggebrak meja.
Hakim kemudian mengambil alih pertanyaan Lukas ke Mikael.
Hakim bertanya apakah Mikael pernah melihat Lukas bermain judi.