Gubernur Jawa Tengah ini pun menegaskan, apapun jabatan politik yang diemban, keluarga tetap menjadi prioritas.
Namun, hal tersebut bisa berubah jika dihadapkan pada tugasnya sebagai pejabat publik.
"Yang paling penting sebenarnya satu aja sih, apapun dalam jabatan politik ini, keluarga nomor satu."
"Keputusan-keputusan besar Ayah itu pasti akan didorong ke kepentingan keluarga, itu penting."
"Tapi, begitu kemudian masuk pada jabatan publik, nah itu mesti switch (ganti)" tuturnya.
Baca juga: PAN dan Golkar Dukung Prabowo, PPP Yakin Potensi Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar Semakin Terbuka
Ganjar lantas kembali menegaskan, apabila sudah memutuskan bersiap mengurus rakyat, maka harus siap berkorban.
Ganjar juga meminta Alam memaklumi apabila seseorang memutuskan mengabdi kepada rakyat, maka bisa dipastikan waktu dan kesempatan berkumpul bersama keluarga akan hilang.
"Kalau ngurus rakyat, siap-siap berkorban, waktu (bersama keluarga) mungkin akan hilang, kesempatan mungkin juga tidak sebanyak yang lain," pungkas dia.
Jadi Juru Kampanye untuk Ayahnya
Meski masih berusia muda, Alam Ganjar dipercaya PDIP menjadi juru kampanye untuk sang ayah yang dideklarasikan sebagai bacapres.
Alam, yang masih berusia 21 tahun, dipercaya punya kemampuan untuk berkomunikasi dengan Gen Z.
Selain Alam, PDIP juga menunjuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, hingga pemuda asal Surabaya, Jawa Timur bernama Aryo Seno Bagaskoro, sebagai juru kampanye Ganjar.
"Mas Alam sendiri anak muda, Mas Gibran sudah menyatakan siap menjadi jurkam (juru kampanye). Di Surabaya ada seorang anak muda yang namanya Seno."
"Anak-anak muda yang memang kita persiapkan bukan sekadar mengandalkan kemudaannya, tetapi anak muda yang memang punya visi," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristijanto, ditemui di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023), dilansir Kompas.com.
"Jadi kita memang berasal dari sosok yang membangun Indonesia dimulai dari keluarga," imbuh dia.