News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

6 Fakta Proses Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Gunakan Mesin Ketik Buatan Jerman

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teks Proklamasi Kmerdekaan RI. Teks proklamasi menjadi bukti sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Simak sejumlah fakta proses perumusan teks proklamasi beserta isinya.

Maeda lalu mempersilakan ketiga tokoh menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya tindak lanjut yang akan dilakukan.

Namun Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan menentang rencana mereka.

Akhirnya Soekarno, Hatta, dan rombongan kembali ke rumah Maeda dan membuat naskah proklamasi di rumah Maeda.

3. Mesin Ketik

Mesin Ketik yang digunakan Sayuti Melik merupakan mesin ketik buatan Jerman, pinjaman dari Kolonel Kandeler komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung KPM (sekarang Pertamina) di Koningsplein (Medan Merdeka Timur).

Saat itu di rumah Laksamana Tadashi Maeda hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji.

Satsuki Mishima, seorang sekretaris urusan rumah tangga di rumah Maeda kemudian berinisiatif meminjam mesin ketik tersebut.

4. Naskah proklamasi

Bung Karno sedang memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17-8-1945 - Proses Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pembentukan BPUPKI, PPKI, peristiwa Rengasdengklok, perumusan teks proklamasi dan pembacaan. (anri.sikn.go.id)

Soekarno, Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo merumuskan naskah proklamasi.

Soekarno menuliskan konsep di atas secarik kertas, sedangkan Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan.

Kertas yang digunakan merupakan sobekan dari block note dengan lembarannya bergaris-garis biru.

Konsep teks Proklamasi tulisan tangan Ir Soekarno kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan mengadakan perubahan kata yaitu kata “tempoh” menjadi “tempo”, “wakil-wakil Bangsa Indonesia” menjadi “atas nama Bangsa Indonesia” serta penulisan hari dan bulannya.

Teks tersebut ditandatangani oleh Soekarno Hatta atas nama Bangsa Indonesia

5. Menu sahur

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini