News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Kaesang Menang Busana Terbaik Lewat Pakaian Adat Minahasa, Ini Makna Filosofis di Baliknya

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan istri, Erina Gudono mengenakan pakaian adat dari suku Minahasa, Sulawesi Utara dalam peringatan HUT ke-78 RI di Istana Negara, Kamis (17/8/2023). Pakaian adat tersebut membuat Kaesang menjadi salah satu pemenang dalam ajang busana terbaik. Erina pun turut menjelaskan makna filosofis dari pakaian adat tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep menjadi salah satu pemenang dalam busana terbaik di upacara HUT RI ke-78 yang digelar di Istana Negara, Kamis (17/8/2023).

Dalam ajang tersebut, Kaesang mengenakan pakaian adat dari suku Minahasa.

Ternyata, ada makna filosofis dalam pakaian adat yang dipakai Kaesang tersebut.

Hal tersebut dijelaskan oleh istri Kaesang, Erina Gudono lewat unggahan di akun Instagramnya, @erinagudono.

Erina menjelaskan bahwa pakaian adat tersebut biasanya dipakai untuk kawasaran atau kabasaran.

Sebagai informasi, kawasaran merupakan sebuah tarian yang dilakukan penari sambil membawa persenjataan untuk perang seperti pedang atau tombak, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Peringati HUT ke-78 RI, Anies Ikut Lomba Tarik Tambang dan Gebuk Guling di Lebak Bulus

Tarian ini menggambarkan semangat patriotik rakyat Minahasa dalam membela dan mempertahankan tanah Minahasa dari ancaman musuh.

"Mulanya kawasaran dilakukan untuk mennalankan ritual Mahsasau. Kawasaran 'kawak' yang berarti melindungi' dan 'asaran' yang berarti sama atau berlaku seperti artinya, Kawasaran menjadi sama seperti leluhur di masa lalu, menjadi pelindung tanah, pelindung negferi, pelindung kehidupan," tulis Erina.

Lantas, Erina juga menjelaskan bahwa pakaian adat yang dipakai Kaesang terbuat dari kayu alam yang diikat dengan kain tenun pampele dan dipadupadanken dengan kain tenun kaiwu patola.

Bahan tersebut digunakan untuk membuat bagian dasar baju.

"Tata busana dan aksesoris dibuat mengacu pada sustainable fashion dan tidak menggunakan materi hewan asli," katanya.

Erina juga mengungkapkan dipakainya pakaian adat Minahasa itu untuk menghormati Waraney (ksatria) dalam konteks pahlawan yang mengusir penjajah dari Indonesia.

"Kami nyalahakan jiwa muda ksatria WARANEY untuk melanjutkan perjuangan memajukan bangsa," jelas Erina.

5 Pemenang Pakaian Adat Terbaik, Sri Mulyani Juga Menang

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini