Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam RI Mahfud MD menanggapi karyawan BUMN berinisial DE (28) yang ditangkap dalam dugaan tindak pidana terorisme.
Baginya, pemerintah telah lama melakukan mitigasi terkait penyebaran terorisme di BUMN.
Bahkan, kata Mahfud, pemerintah juga sudah lama mengumumkan banyaknya karyawan BUMN yang telah terpapar terorisme.
Bahkan selain BUMN, ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terpapar terorisme.
"Seharusnya mitigasi kan sudah lama sebenarnya sejak awal pemerintahan ini kita sudah mengumumkan banyak sekali di BUMN itu terpapar. Di ASN juga banyak yang terpapar," kata Mahfud di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Ia menuturkan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk melakukan mitigasi.
Baca juga: PPATK Blokir Rekening Karyawan KAI Pendukung ISIS, Saldonya Ada Miliaran
Akan tetapi, kasus terorisme masih terus terjadi di BUMN.
"Oleh sebab itu pemerintah menyiapkan langkah langkah tapi masih ada jebol yang satu kaya gitu kan. Diperbaiki lagi," jelasnya.
Karena itu, Mahfud menyebutkan BUMN kebobolan lantaran banyak karyawan yang ditangkap dalam kasus terorisme.
"Ya mungkin saja, dari sudut ideologis ya. Mungkin kalau profesionalitas pengelolaan mungkin bagus tapi mungkin dari sudut ideologis kenyataannya kebobolan," tandasnya.
Baca juga: PPATK Blokir Rekening Karyawan KAI Pendukung ISIS, Saldonya Ada Miliaran
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap pegawai PT KAI berinisial DE di Bekasi, Jawa Barat.
DE diketahui merupakan pendukung teroris ISIS dan aktif menyebarkan propaganda di media sosial.
Bukan hanya itu, DE pun sudah mempersiapkan diri melakukan aksi teror di Mako Brimob dan Mabes TNI.
Hal tersebut dengan ditemukannya 16 pucuk senjata api yang ditemukan Densus 88 dari rumah DE di Bekasi.