Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri BUMN dan tokoh pers nasional, Dahlan Iskan meluncurkan buku Teladan dari Tiongkok di Sekretariat Perhimpunan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
Buku yang merupakan antologi tulisan Dahlan Iskan ini mengulas berbagai hal soal Tiongkok yang pernah dijalaninya selama ini.
Dahlan Iskan mengajak semua pihak untuk tidak memandang Tiongkok saat ini dengan cara-cara pandang era Perang Dingin.
"Dengan segala kemajuan pembangunan, perkembangan teknologi, dan semua dinamika yang terjadi di Tiongkok," kata Dahlan Iskan dalam sabutan singkatnya, Sabtu (19/8/2023).
Mantan Menteri BUMN ini mengatakan, buku itu berisi tentang pengalaman mengunjungi Tiongkok sejak tahun 1986 dari yang sebelumnya ke Amerika Serikat dan lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di AS.
“Jadi, kalau di Indonesia lagi agak frustasi dan agak malas, saya ke Tiongkok.
Melihat di sana orang itu kerja semangat sekali sehingga saya harus belajar semangat,” katanya.
Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto dalam sambutan tertulis mengatakan, buku karya Dahlan Iskan bisa bermanfaat menambah wawasan mengenai kondisi Tiongkok terkini dan kaca mata seseorang yang sudah begitu mengenal Tiongkok secara utuh.
Teddy juga menyampaikan sejak tahun 2018 bekerjasama dengan Kedubes Tiongkok di Indonesia, Perhimpunan INTI telah memberikan program beasiswa kuliah gratis S1 S2 S3 ke Tiongkok kepada hampir 300 anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Direktur Bisnis Internasional di Gentala Institute, Gandhi Priambodho mengatakan, apresiasi para tokoh masyarakat terhadap Dahlan Iskan yang sering ditemui di China.
"Sebagai salah satu tokoh yang berjasa dalam mendorong hubungan bilateral yang lebih berkualitas, pemikiran dan pengalaman beliau patut dipelajari oleh generasi-generasi muda Indonesia," katanya.
Gandhi menyebur permintaan kepada Dahlan Iskan untuk menulis buku tentang Tiongkok datang dari masyarakat Tiongkok itu sendiri karena mengenal melalui tulisan-tulisannya dan menganggap bahwa mantan Dirut PLN itu memiliki perspektif yang positif mengenai Tiongkok.
Baca juga: Dahlan Iskan Sebut Duet Ganjar-Erick Kombinasi yang Diinginkan Masyarakat
Bersama peluncuran, dilakukan bedah buku yang dihadiri pengamat China, Novi Basuki, Redaktur Disway dan Christine Susanna Tjhin, Direktur Kajian dan Komunikasi Strategis, Gentala Institute.
Pembahasan mengangkat sejumlah topik dalam buku yang masih relevan dengan situasi terkini di China, antara lain: kebijakan komprehensif kendaraan listrik dan infrastrukturnya, pergeseran etos kerja masyarakat China sejak era Mao hingga kini, perkembangan inovasi China dan dampaknya terhadap hubungan Indonesia China, serta potensi kerjasama pembangunan Smart City untuk rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.