"Kita nembung teman-teman nembung ke masing-masing rumah. Kalau tidak berkenan tidak boleh ya tidak apa-apa. Tapi kok tidak ada yang menolak," terangnya.
Ia menghindari untuk mensosialisasikan calon di tempat yang tidak semestinya. Mulai dari tiang listrik, pohon, dan lain-lain. Maka dari itu, ia menempel stiker di pintu rumah warga atas seizin pemilik rumah.
"Selama yang didatangi boleh mengizinkan. Saya ke tempat Pak RW boleh kok. Iya tidak seperti kampanye nempel di cagak listrik. Kita nembung kita sampaikan kulonuwun," ungkapnya.(TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)