Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Kapolri resmi menyerahkan estapet Ketua ASEAN Ministerial Meeting Transnational Crime (AAMTC) ke-18 kepada Laos.
Hal ini setelah AMMTC ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi ditutup pada Selasa (22/8/2023).
"Saya menyambut baik Laos sebagai Ketua SOMTC ke-24 dan AMMTC ke-18 tahun 2024 untuk melanjutkan pencapaian dan langkah-langkah dalam memerangi kejahatan lintas negara di kawasan," kata kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sidang AMMTC di Labuan Bajo, Selasa (22/8/2023).
Nantinya, kata Sigit, AMMTC ke-18 bisa kembali menciptakan gagasan dan ide-ide inovatif dalam menciptakan situasi yang aman khususnya dari kejahatan transnasional atau kejahatan lintas negara.
"Saya percaya dalam Keketuaan Laos, khususnya di bawah kepemimpinan Yang Mulia Jenderal Vilay Lakhamphong selaku Ketua AMMTC-Laos, seluruh Negara Anggota ASEAN dapat berperan dan kontribusi signifikan bagi masa depan komunitas ASEAN," ucapnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan Indonesia siap mendukung jalannya sidang AMMTC ke-18 di Laos.
Baca juga: AMMTC Ke-17 Ditutup, Kapolri Pastikan Negara ASEAN Sepakat Kejahatan Transnasional Ancaman Serius
"Indonesia siap mendukung keketuan Laos dalam AMMTC dan pertemuan terkait dibawah mekanisme AMMTC. Saya juga meminta kepada seluruh pimpinan AMMTC dan Sekretariat ASEAN untuk ikut hadir dan mendukung Laos tahun depan, " ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Sigit juga mengapresiasi 10 Negara ASEAN, 3 Negara Mitra Dialog dan 1 Negara Observer yang turut mendungkung jalannya rangkaian AMMTC ke-17 dengan baik.
Baca juga: Polri Teken MoU dengan 6 Negara soal Kejahatan Transnasional dalam Event AMMTC ke-17 Labuan Bajo
"Saya juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi, pemikiran, dan kontribusinya yang telah diberikan sehingga kita berhasil mencapai kesepakatan untuk menghasilkan 4 deklarasi, rencana kerja, berbagai panduan teknis, dan MoU yang dapat membuat pemberantasan kejahatan transnasional lebih efektif," ungkapnya.
AMMTC, lanjut Sigit, merupakan komitmen dari visi ASEAN 56 tahun lalu untuk terus meningkatkan perdamaian, stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan di kawasan melalui semangat kerja sama berlandaskan kesetaraan dan kemitraan.
"Saya percaya dengan komitmen dan soliditas negara-negara ASEAN, kita dapat memainkan peran sentralnya sebagai salah satu pusat pertumbuhan di dunia, 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth'. Tentunya visi tersebut tidak datang dengan sendirinya. Diperlukan kerja keras, upaya extraordinary, dan upaya berkelanjutan, " katanya.
Dia mengatakan AMMTC menghasilkan kesepakatan untuk terus mengembangkan berbagai forum dan mekanisme dalam mewujudkan kerja sama nyata di lapangan, seperti kerja sama pengembangan kapasitas, pertukaran intelijen, police-to-police, mutual legal assistance, dan ekstradisi.