News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Besok 29 Agustus 2023, BMKG: 15 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi cuaca ekstrem - Peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, Selasa 29 Agustus 2023, terdapat 15 wilayah berpotensi mengalami hujan lebat, kilat dan angin kencang.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada besok Selasa, 29 Agustus 2023.

Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan laporan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 15 wilayah di Indonesia.

Terpantau ada 5 wilayah yang mengalami hujan disertai dengan kilat dan angin kencang.

Sementara di Jawa Barat berpotensi terjadi angin kencang.

Selain itu di 9 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.

Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok, BMKG: DKI Jakarta Cerah Berawan, Bogor Hujan Sedang pada 29 Agustus 2023

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Selatan

- Maluku

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang: 

- Jawa Barat

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Selasa, 29 Agustus 2023: Cirebon Cerah, Bogor Hujan

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Jambi

- Lampung

- Kalimantan Utara

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Cuaca Besok BMKG Minggu, 27 Agustus 2023: 13 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG juga melaporkan, adanya Siklon Tropis Saola terpantau berada di Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 85 knot (155 km/jam).

Tekanan udara minimum 955 hPa yang bergerak ke arah timur laut.

Intensitas sistem diprakirakan akan meningkat dalam 24 jam ke depan.

Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) yang memanjang dari Laut Cina Selatan dan Laut Sulu hingga Laut Filipina.

Sistem ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis tersebut.

Daerah Pertemuan/Perlambatan Kecepatan Angin (Konvergensi) terpantau memanjang di Samudra Hindia Barat Sumatra, dari Perairan barat Kep. Mentawai hingga Sumatera Utara, dari Perairan barat Aceh hingga Selat Malaka, dari Sumatera Selatan hingga Laut Natuna, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dari Laut Banda hingga Laut Maluku dan Pulau Halmahera, dari Papua Barat, dan Papua Nugini hingga Perairan utara Papua Barat - Papua.

Serta daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Cina Selatan.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Peningkatan Kecepatan Angin Permukaan > 25 knot terpantau di Laut Jawa, di Selat Makassar, di Sulawesi Selatan, di Laut Banda, di Laut Seram, dan Laut Arafura, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini