TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, masih memegang kunci pemilihan cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PKB Daniel Johan menanggapi perihal cawapres pendamping Prabowo.
"Kita terbuka untuk musyawarah mufakat. Tapi pada akhirnya yang memutuskan, yang memegang kartu truf, yang memegang kunci keputusan, Pak Prabowo dan Cak Imin," kata Daniel Johan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Namun, sebagai koalisi, Daniel mengatakan PKB dan Gerindra juga harus berdiskusi dengan Golkar dan PAN cawapres.
Terlebih baik PAN dan Golkar masing-masing sudah punya kandidat cawapres sendiri.
"Ya kalau usulan dari partai-partai lain kita terbuka aja dan itu kan PAN kan sudah punya komitmen itu, kalau misalkan itu akan dibahas. Tetapi pada akhirnya akan keputusan final pemegang kuncinya hanya dua ketua umum (Prabowo dan Cak Imin)," ujarnya.
Adapun sebelum Golkar dan PAN gabung, dalam piagam kesepakatan KKIR yang pertama, Gerindra dan PKB sepakat akan penentuan soal cawapres akan dilakukan oleh Prabowo dan Cak Imin.
Apabila Cak Imin nantinya tak terpilih sebagai cawapres, Daniel mengaku belum tahu apakah partainya akan berubah sikap atau tidak.
Namun kini PKB masih komitmen dengan koalisi pendukung Prabowo.
"Belum tahu karena sampai saat ini kita meyakini Pak Prabowo cocok Patriot sosok Satria yang akan selalu memegang komitmennya termasuk memegang komitmen dan menjalankan deklarasi Sentul," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Partai Gerindra Prabowo Subianto mengakui tidak mudah menentukan sosok untuk maju mendampinginya maju sebagai calon wakil presiden.
Dari nama yang beredar sekarang, Prabowo menyebut seluruhnya memiliki potensi. Setidaknya kata dia, ada empat nama yang digadang layak untuk maju sebagai cawapres untuk Koalisi Indonesia Maju.
Atas hal itu, Prabowo berkelakar kalau memungkinkan calon wakil presiden (wapres) yang maju ada empat orang.
"Jadi memang benar koalisi kita ini punya agenda besar Gus (Muhaimin), mencari wakil presiden, tidak ringan. Kalau saya mau tanya Prof Yusril bisa gak kita ubah wakil presidennya 4 saja. Bagaimana? Wakil presiden 1, wakil presiden 2," kata Prabowo dalam sambutan di acara rangkaian HUT ke-25 PAN di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.
Baca juga: Prabowo Namai Koalisi Indonesia Maju, Relawan Ganjar: Langgar Hak Cipta, Tak Punya Malu