News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

VIDEO Respon Jokowi Mengenai LRT Alami Gangguan: Jangan Bully Produk Kita Sendiri

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi perihal operasional Lintas Raya Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang mengalami gangguan pada Rabu (30/8/2023).

Pintu kereta tidak bisa menutup, serta padamnya listrik di stasiun Halim.

Transportasi massal tersebut baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (28/8/2023) kemarin.

Jokowi meminta agar masyarakat tidak membully produk LRT.

Kereta api ringan tersebut merupakan produk dalam negeri.

"Jangan membully produk kita sendiri," kata Jokowi usai meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023, di ICE BSD, Tangerang, Kamis, (31/8/2023).

Jokowi mengatakan Indonesia baru pertama kalinya mengoperasikan kereta api tanpa masinis.

Apalagi LRT merupakan karya anak bangsa.

Indonesia kata Presiden harus berani menggunakan produk dalam negeri.

"Jadi saya ulang lagi kalau kita tidak berani menggunakan produk dalam negeri untuk dalam hal ini LRT kapan kita akan mencoba?"

"Kapan kita akan berani memulai," katanya.

Mengenai adanya kekurangan atau gangguan dalam masalah operasional kata Presiden akan dievaluasi, baik itu oleh PT INKA maupun PT KAI.

"Bahwa kadang ada macetnya ya perbaiki, bahwa ada kekurangan desain, perbaiki. memang harus seperti itu," katanya.

Apabila setiap ada kekurangan dalam suatu produk seperti contohnya LRT,  langsung dibully maka kata Presiden, tidak akan ada keberanian untuk memulai.

"Kalau kita nggak berani memulai, dan setiap ada kekurangan kita langsung bully, orangnya kan nggak berani mencoba membuat sesuatu. Enggak akan," katanya.

Menurut Presiden suatu produk hasilnya tidak langsung sempurna saat pertama kali diluncurkan.

Kereta cepat Jepang Shinkansen dan kereta cepat Perancis TGV perlu proses bertahun-tahun sebelum seperti sekarang ini.

"Dipikir kayak TGV, Shinkansen itu langsung jadi langsung bagus? itu bertahun-tahun, berpuluh tahun," katanya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini