TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan 10 fokus kebijakan menuju Indonesia Emas. Salah satunya adalah ketahanan air.
Di masa depan, Indonesia akan dihadapkan pada persoalan krisis air. Apabila tidak dicari solusinya maka akan berdampak signifikan bagi masyarakat.
Baca juga: Menhan Prabowo Lantik Jonni Mahroza Jadi Rektor Unhan Gantikan Amarulla Octavian: Saya Percaya Anda
Prabowo mengingatkan agar masyarakat Indonesia dapat lebih pandai mengurus serta mengelola air yang ada.
“Kita tidak boleh underestimate masalah air. Kita harus lebih pandai untuk mengurus air dan mengelola air,” kata Prabowo saat menjadi pembicara kuliah umum dalam rangka Executive Education Program for Young Political Leaders Batch-13 yang diselenggarakan Golkar Institute di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8).
Salah satu upaya untuk menciptakan ketahanan air sekaligus mengatasi permasalahan air di Indonesia, Prabowo telah menyiapkan sejumlah langkah strategis melalui Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Ia telah memberi instruksi kepada Unhan RI untuk membentuk satuan tugas (satgas) yang terjun langsung ke lapangan dan mencari titik-titik air di sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan atau krisis air. Ia berharap, masyarakat dapat terbantu dengan fasilitas air bersih melalui langkah ini.
“Di Unhan, kita punya tim pencari titik air dengan teknologi tercanggih, geolistrik, yang hampir mirip dengan seismik untuk minyak. Kita bisa menemukan hampir 100 persen akurasi,” ungkapnya.
Baca juga: Dukung Ketahanan Air & Pangan, Kementerian PUPR Bangun Bendungan Ladongi
Ia melanjutkan, saat ini Unhan tengah mengembangkan program studi yang tidak hanya berfokus pada pengelolaan maupun irigasi air, tetapi juga pada produksi air.
“Di universitas-universitas lain ternyata ada, (program studi) pengelolaan air, tentang irigasi air, tetapi tentang produksi air, kita sedang kembangkan itu di Unhan,” pungkas dia.