Personel itu merupakan gabungan dari Mabes Polri 1.624 personel, Polda Metro Jaya 3.918 personel, Polda Jawa Barat 320 personel, Polda Banten 320 personel.
Kapolri juga meminta masyarakat untuk tidak menggelar aksi unjuk rasa selama kegiatan KTT ASEAN ke-43.
"Kami tentunya mengimbau selama KTT ASEAN ini berlangsung mungkin kegiatan-kegiatan seperti itu dialihkan ke hari yang lain. Hingga kita semua bisa fokus untuK menyelenggarakan rangkaian tersebut dengan aman dan lancar," kata Jenderal Sigit.
Meski begitu, lanjut Sigit, jika masih ada masyarakat yang tetap menggelar aksi unjuk rasa, maka pihaknya telah menyiapkan tempatnya yakni di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
"Namun tentunya kita tetap memberikan kesempatan apabila ada masyarakat yang akan menyampaikan pendapat di muka umum," ungkapnya.
"Imbauan kita, karena kita harus sama-sama menjaga sebaiknya dialihkan ke hari lain," tuturnya.
Sigit juga meminta jajaran untuk mengantisipasi setiap ancaman yang mungkin terjadi saat perhelatan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta.
"Dalam melaksanakan pengamanan tentunya kita akan di pada situasi dinamis untuk itu seluruh personel harus selalu waspada dan memiliki sense of crisis terhadap potensi ancaman sekecil apapun," kata Sigit.
Sigit mengatakan ancaman bisa dimulai dari terorisme, serangan siber, kemacetan hingga bencana alam.
"Sehingga tentunya eskalasi ancaman mulai dari masalah kemacetan, kemudian berbagai dinamika dinamika kegiatan masyarakat dan juga rekan rekan melihat dinamikan situasi politik yang ada," ucapnya.
"Kemudian juga kita minta kepada seluruh jajaran untuk bagaimana menjaga agar serangan serangan lain seperti siber, kemudian ancaman teroris, kemudian ancaman-ancaman terhadap keselamatan dari delegasi khususnya, bagi Polri VIP betul-betul bisa kita jaga," sambungnya.
Pesawat Tempur
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengerahkan pesawat tempur hingga kapal perang untuk mengantisipasi ancaman dari luar saat penyelenggaraan KTT ASEAN Ke-43 di Jakarta.
Yudo mengatakan saat ini aparat yang bertugas untuk pengamanan gelaran berskala internasional tersebut telah mengantisipasi seluruh ancaman baik dari luar maupin dari dalam.
Selain itu, kata dia, TNI, Polri, dan BSSN juga telah mengantisipasi ancaman siber yang dapat mengganggu jalannya KTT ASEAN.