News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KTT ASEAN 2023

Jelang KTT ke-43 ASEAN, Polri Maksimalkan Pengamanan Siber dan Ancaman Terorisme

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anggota TNI dan Polri usai mengikuti kegiatan Apel Gelar Pasukan dalam rangka Pengamanan KTT ke-43 ASEAN di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (1/9/2023). Dalam kegiatan pengamanan VVIP KTT ke-43 ASEAN, TNI dan Polri menerjunkan 13.158 personil yang tergabung dalam Satgas Kogasgab. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyiapkan pengamanan secara matang dan komprehensif pada ancaman siber menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di DKI Jakarta, 5-7 September 2023.

Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Drs. Verdianto I. Bitticaca, mengatakan kepolisian memberi perhatian khusus mengingat ancaman siber menjadi salah satu ancaman yang paling serius saat ini.

"Kami sudah profiling dan memetakan ancaman yang muncul. Polri juga akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meningkatkan keamanan siber,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Irjen Verdianto mengatakan Polri telah menerima laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait potensi ancaman siber yang dapat mengganggu jalannya KTT ke-43 ASEAN.

"Ada beberapa potensi ancaman siber yang perlu kita dalami,” tegas dia.

Selain pengamanan siber, Polri pun melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan gangguan keamanan lain seperti terorisme, demonstrasi, dan aksi kriminal lainnya.

Irjen Verdianto menyebut untuk aksi unjuk rasa, pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif.

"Masalah paling unjuk rasa, tetapi mudah-mudahan tidak ada pas waktu pelaksanaan, karena jangan sampai mengganggu konsentrasi. Kita tidak larang, tapi mungkin dikondisikan, kita akan komunikasikan," paparnya.

Polri juga akan menerapkan sistem tutup buka jalur di sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi penyelenggaraan agar arus lalu lintas tetap kondusif.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kemacetan yang akan terjadi.

"Kami akan menerapkan sistem tutup buka jalur di sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi KTT.
Tentunya sistem ini akan diterapkan secara situasional, sesuai dengan kondisi di lapangan," ucap Verdianto.

"Namun bila ada angkutan penting yang harus lewat pasti kita perbolehkan dan kawal. Seperti sembako, jadi tinggal lapor ke petugas kita ijinkan,” sebut dia.

Selain sistem tutup buka jalur, Polri juga akan menerapkan rekayasa lalu lintas lainnya, seperti pengalihan arus kendaraan dan pengaturan lalu lintas.

Polri akan menempatkan sejumlah petugas di titik-titik keramaian untuk mengatur lalu lintas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini