News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pakar Nilai Menteri Bahlil Sukses Tepis Keraguan Soal Investasi IKN

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di acara ASEAN Investment Forum 2023 di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai akan mulai groundbreaking pada September ini oleh investor dari dalam negeri yang tergabung dalam konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Konsorsium tersebut dipimpin oleh pendiri Agung Sedayu Group, lalu akan diperkuat oleh konglomerat lain diantaranya, konglomerat Sinar Mas Franky Oesman Widjadja dan pemilik Salim Group Anthony Salim.

Pakar Ekonomi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Hendra Kholid mengapresiasi kinerja Menteri Bahlil telah berhasil meyakinkan para pengusaha di Indonesia untuk berinvestasi di IKN.

Menurutnya, groundbreaking atau peletakan batu pertama itu merupakan sebuah prestasi karena telah berhasil menipis keraguan megaproyek IKN sepi peminat dan membuktikan IKN akan menjadi Ibu kota masa depan.

“Selamat buat Pak Menteri Bahlil, suatu prestasi baik dalam keberlanjutan pembangunan IKN ke depan,” ujar Hendra dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (3/9/2023).

Hendra menambahkan, kepercayaan dari investor dari dalam negeri tersebut merupakan sebuah modal untuk selanjutnya menggaet investor asing untuk ikut berinvestasi dan segera merealisasikannya.

“Ya, pastinya sebuah modal trust (kepercayaan) yang baik dari investor dan menjawab keraguan publik atas keberlanjutan pembangunan IKN,” ucap Hendra.

Lanjut Hendra mengatakan bagaimana suatu proyek akan mendapatkan pendanaan dari luar negeri, jika investor lokal saja tidak mau ikut, namun Hendra bersyukur hal itu tidak terjadi di IKN.

“Jika investor lokal percaya dan berani berinvestasi, maka secara otomatis akan mendorong dan menjadi pemicu baik bagi investor asing untuk ikut masuk dan berinvestasi di IKN,” ujarnya.

Hendra berharap ke depan, IKN akan lebih banyak investor yang datang untuk mempercepat pembangunan IKN, sehingga instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar upacara 17 Agustus 2024 mendatang di IKN dapat terealisasi.

Oleh karena itu, ia mendorong supaya regulasi, perizinan dan insentif dapat difasilitasi pemerintah untuk memperlancar keberlanjutan pembangunan.

“Adanya sinergi kemudahan regulasi dari pemerintah dan investasi modal dari investor lokal dan asing dalam keberlanjutan pembangunan IKN,” tandasnya.

Baca juga: Menteri Bahlil: ASEAN Merupakan Titik Terang di Tengah Cakrawala yang Gelap

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini telah ada konsorsium investor yang siap menanamkan modalnya di IKN.

Bahlil menyebut nama baru yang akan masuk dalam konsorsium investor IKN dari kalangan konglomerat, yaitu pemilik Sinar Mas Franky Oesman Widjaja serta Anthony Salim selaku bos dari Salim Group akan ikut serta berinvestasi.

"Yang sudah masuk itu Pak Aguan, Pak Anthony Salim, kemudian Pak Franky Widjaja. Mereka sudah punya konsorsium," ucap Bahlil.

Bahlil memastikan konsorsium tersebut akan melaksanakan groundbreaking proyek di IKN pada September 2023.

"Bisa dong (direalisasikan September), bisa. Dikit lagi kok, dikit lagi," kata Bahlil.

Mantan ketua umum HIPMI itu mengungkapkan pada tahap pertama ini pemerintah memprioritaskan investor dalam negeri untuk membangun sejumlah fasilitas umum seperti hotel, taman, gedung, sekolah, rumah sakit, hingga mall.

Kendati demikian, pemerintah tetap membuka peluang bagi investor asing untuk ikut membangun IKN. Dia bilang, saat ini investor asing juga banyak yang siap menanamkan modalnya di IKN.

"Kita pengin investornya itu kalau bisa dari dalam negeri kita prioritaskan, luar negerinya juga sudah banyak. Tapi tahap pertama kita prioritaskan dalam negeri dulu," tutup Bahlil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini