Pernyataan itu didasari Jamiluddin pada tingkat elektabilitas Cak Imin di beberapa lembaga survei yang masih rendah belakangan ini.
Padahal kata dia, berbagai upaya sudah dilakukan Cak Imin, namun elektabilitasnya tetap tidak terdongkrak.
3. Prabowo Tak Sedih Ditinggal PKB
Prabowo Subianto menanggapi koalisinya kini ditinggal PKB.
Diketahui, PKB kini telah menerima tawaran Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dan Cak Imin sebagai bakal cawapres.
Prabowo menuturkan dirinya tidak sedih setelah Cak Imin mendukung Anies sebagai capres.
Baginya, demokrasi merupakan hal yang biasa jika nantinya berpisah di tengah jalan.
"Pelipur lara? demokrasi itu nggak ada lara-laran, nggak ada lara-laran, demokrasi adalah suatu proses diskusi bertemu kadang-kadang berpisah ya, santai aja," kata Prabowo setelah deklarasi Partai Gelora kepada Prabowo capres di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
4. PDIP Godok Ulang Nama Cawapres Ganjar
DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan mempertimbangkan kembali kandidat bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, merespons duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Dengan situasi dan kondisi seperti ini tentu saja kami akan mempertimbangkan lagi hal-hal atau kemungkinan-kemungkinan yang nantinya akan menjadi suatu keputusan,” kata Puan dalam keterangannya Minggu (3/9/2023).
Sebelumnya Cak Imin masuk dalam bursa kandidat cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Namun, dengan adanya duet Anies-Cak Imin yang baru saja dideklarasikan, PDIP akan melakukan pengkajian ulang.
(Tribunnews.com)