News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Elite NasDem Curiga Pemanggilan KPK ke Cak Imin Tak Murni Hukum

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi memberikan sambutan pada acara Pembukaan Wawancara Bacaleg Partai NasDem DKI Jakarta di Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (18/2/2023)- NasDem mencurigai langkah KPK dalam memanggil Cak Imin ini, tidak murni hukum karena dilakukan sehari setelah deklarasi.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar pemanggilan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditanggapi Partai NasDem.

Sebagaimana diketahui, Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru saja menjadi koalisi setelah sebelumnya mendeklarasikan Cak Imin menjadi Cawapres mendampingi Anies Baswedan.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menyebut elite Partai NasDem mencurigai langkah KPK dalam memanggil Cak Imin ini, tidak murni soal hukum.

Pasalnya, pemanggilan itu dilakukan sehari setelah momentum Cak Imin diusung sebagai Cawapres di Pilpres 2024.

"Kami punya persepsi bahwa kita curiga ini langkah KPK ini tidak murni hukum dan kita punya persepsi seperti itu karena (KPK) mengumumkan memeriksa Cak Imin itu persis setelah deklarasi," ungkap Gus Choi dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Alasan Cak Imin Tak Hadiri Panggilan KPK soal Dugaan Korupsi di Kemnaker, Pekan Depan Dipanggil Lagi

Kendati demikian, pihaknya menegaskan akan terus membela pasangan Anies-Cak Imin.

"Tapi kami bertekad bulat, pasangan Anies-Cak Imin, kami semua pendukungnya akan membela sampai kapanpun," lanjut Gus Choi.

Lebih lanjut, pihaknya tetap menyarankan agar Cak Imin sebagai salah satu warga negara Indonesia dapat proaktif memenuhi panggilan tersebut.

Sebelumnya, Gus Choi juga melontarkan sindiran kepada KPK disebut tidak bermutu.

Ia menyayangkan langkah KPK lantaran kasus dugaan korupsi tersebut terjadi pada tahun 2012 saat Cak Imin menjadi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).

"Kenapa baru sekarang? KPK penegak hukum atau alat politik? Pimpinan KPK periode sekarang betul-betul tidak bermutu," kata Gus Choi, Selasa (5/9/2023).

Bahkan, kata Gus Choi, hal itu juga pernah terjadi pada Anies Baswedan setelah dideklarasi menjadi calon presiden.

"KPK ini aneh dan ajaib. Setiap ada calon pemimpin yang muncul yang berbeda, ingin selalu dipenggal. Sebelumnya Anies yang ingin dipenggal, sekarang giliran Cak Imin," ujar Gus Choi.

Sebagai lembaga pemberantas korupsi, Gus Choi berharap agar pimpinan KPK ke depannya profesional.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini