News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arsjad Rasjid Sebut Perubahan Iklim Kian Perlebar Kesenjangan Masyarakat

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penggagas sekaligus Founder Gerakan 5P Indonesia Arsjad Rasjid (tengah) didampingi Dewan Pembina 5P Indonesia I Gede Ngurah Swajaya (Kiri dari tengah) dan Ketua Yayasan Lima Cakra Buana William Syahbandar (Kanan dari tengah) bersama para pemuda dari lintas organisasi dan generasi dalam seremoni peluncuran Gerakan 5P Indonesia, di Jakarta, pada Kamis (07/09/23). 5P adalah platform kemanusiaan membawa lima tujuan mulia (noble purpose), di antaranya Peace (Perdamaian), Prosperity (Kesejahteraan), People (Masyarakat), Planet (Bumi), dan Partnership (Kolaboratif Inklusif) untuk pemulihan dunia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan perubahan iklim telah memperlebar kesenjangan di tengah masyarakat. 

Menurutnya perubahan iklim juga telah menyebabkan masyarakat kalangan bawah terjebak dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini disampaikan Arsjad dalam acara peluncuran gerakan 5P di Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Arsjad mengatakan bahwa manifestasi kesenjangan adalah ancaman gizi buruk yang telah menjangkau lebih dari 149,2 juta anak di bawah usia lima tahun.

Sementara itu, negara-negara berkembang menanggung beban yang jauh lebih berat daripada negara maju, sebagai akibat bencana, penyakit, konflik sumber daya, dan perdagangan manusia.

Bank Dunia pun kata dia, memprediksikan pada tahun 2050, lebih dari 140 juta orang di Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Latin akan menjadi pengungsi karena bencana perubahan iklim yang ekstrem.

Sementara itu, penyumbang emisi terbesar saat ini berasal dari negara-negara maju, seperti Amerika Serikat sekitar 25 persen dan Uni Eropa sebesar 22 persen. 

“Dihadapkan pada kesenjangan yang mengakibatkan derajat kemanusiaan sebagian penduduk bumi terlempar dan terancam, kita perlu bertindak sekarang,” kata Arsjad dalam keterangan yang diterima.

"Kesenjangan, yang diperburuk oleh ancaman pemanasan global itu terkait erat dengan sistem yang kita bangun saat ini. Harus ada perubahan dan gerakan ini harus dimulai dari sekarang. Ini yang melandasi lahirnya Gerakan 5P Indonesia,” tambahnya.

Arsjad menegaskan, Gerakan 5P mengajak masyarakat global untuk beralih dari pendekatan pembangunan yang murni ekonomi kepada pendekatan berbasis nilai.

Tanpa nilai, lanjutnya, tidak ada kemajuan yang berkelanjutan. Sebab, wacana ekonomi kontemporer seringkali mengabaikan topik-topik penting, terkait nilai-nilai etis, keyakinan agama, aspirasi generasi muda penerus masa depan, atau aspirasi dari komunitas akar rumput.

“Gerakan ini ingin mendefinisikan kembali kemajuan, dan memastikan kemajuan itu tercapai secara etis, inklusif, dan berkelanjutan dengan menanamkan perdamaian, harmoni, dan toleransi,” katanya.

Seperti diketahui, visi kerangka pembangunan inklusif, 5P, tidak muncul mendadak. Hal itu tercetus saat percakapan mendalam Arsjad Rasjid dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia pada tahun 2021. Gerakan 5P juga terinspirasi dari konsep universal Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika,” yang menekankan persatuan di tengah keberagaman, dan “Gotong Royong,” yaitu kemitraan yang setara dan tidak mengabaikan siapapun.

Arjad Rasjid menjelaskan, setelah diluncurkan, 5P Indonesia akan terlibat aktif pada event COP-28 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada November hingga Desember mendatang.

Melalui Alva Motor, kendaraan listrik buatan Indika Group tersebut, dengan Arsjad sebagai CEO dan President Direktur, bakal menjadi kendaraan resmi untuk mempromosikan COP-28 melalui kampanye “10.000 kilometers for good energy.”

Alva Motor menjadi kendaraan yang akan menempuh perjalanan 10.000 kilometer, untuk menunjukkan keseriusan global dalam mewujudkan transformasi energi hijau melalui kendaraan listrik.

Produk buatan Indonesia tersebut bahkan telah menjelajahi Vatican, kediaman Paus Fransiskus, setelah Arsjad berkunjung ke Vatikan untuk menyampaikan peluncuran Gerakan 5P Indonesia dan mendonasikan 10 (sepuluh) unit Alva Cervo Motor untuk transportasi hijau di lingkungan Vatican.

“Misi kami adalah menciptakan pertumbuhan yang inklusif, di mana setiap komunitas, setiap generasi muda, dan setiap agama menjadi pemangku kepentingan. Bagi kami, itu adalah arti dari kesejahteraan yang sesungguhnya,” kata dia.

Gerakan 5P mengusung lima tujuan mulia, yakni Peace (Perdamaian), Prosperity (Kesejahteraan), People (Masyarakat), Planet (Bumi), dan Partnership (Kolaboratif Inklusif).

Baca juga: Perubahan Iklim Diprediksi Timbulkan Kerugian Ekonomi Sebesar Rp544 Triliun Dalam Kurun 2020-2024

Dalam seremoni peluncuran tersebut, Arsjad Rasjid didampingi oleh Dewan Pembina 5P Indonesia, I Gede Ngurah Swajaya, dan Ketua Yayasan Lima Cakra Buana, William Syahbandar. Yayasan tersebut menjadi tempat bernaung Gerakan 5P Indonesia.

Acara seremoni dikemas dalam rangkaian talkshow, testimoni, dan diskusi, yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dunia, di antaranya Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Ashraf Mohamed Moguin Sultan, Duta Besar Maroko untuk Indonesia, H.E Ouadia Benabdellah, Asisten Direktur Divisi Pendidikan, Pemuda dan Olahraga ASEAN, Roger Yap Chao Jr, Rektor Universitas Islam Indonesia, Komaruddin Hidayat, serta Presiden COP-24 dan Mantan Menteri Iklim dan Lingkungan Polandia, Michal Kurtyka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini