TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kepala daerah asal Indonesia berada di Maroko saat gempa dahsyat melanda, pada Jumat (8/9/2023) malam.
Mereka yakni Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Bupati Kebumen, Jawa Tengah, Arif Sugiyanto.
Baik Bupati Marwan Hamami maupun Arif Sugiyanto datang ke Maroko untuk menghadiri Konferensi Internasional ke 10 tentang Geopark Global UNESCO yang diselenggarakan oleh M’Goun UNESCO Global Geopark.
Beruntung mereka selamat dari gempa berkekuatan 6,9 skala Richter yang mengakibatkan 1.037 orang tewas dan 1.204 orang lainnya luka-luka.
Data-data korban itu dikutip dari data Kementerian Dalam Negeri Maroko.
Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) melaporkan, pusat gempa berkekuatan 6,9 skala richter terjadi di Maroko hampir 80 kilometer dari Marrakesh.
Gempa terjadi di tepi barat lempengan sabuk Alpine-Himalaya yang melintasi Maroko, Spanyol, Italia, Yunani, Afghanistan, dan India.
Kisah Bupati Sukabumi Selamat dari Gempa di Maroko, Hotel Retak-retak hingga Tidur di Luar
Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter di Maroko mengakibatkan 1.037 orang tewas dan 1.204 orang lainnya luka-luka.
Sebelumnya, jumlah korban tewas akibat gempa pada Jumat (8/9/2023) malam dilaporkan sebanyak 820 orang dan 672 orang lainnya luka-luka.
Data-data korban itu dikutip dari data Kementerian Dalam Negeri Maroko.
Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) melaporkan, pusat gempa berkekuatan 6,9 skala richter terjadi di Maroko hampir 80 kilometer dari Marrakesh.
Gempa terjadi di tepi barat lempengan sabuk Alpine-Himalaya yang melintasi Maroko, Spanyol, Italia, Yunani, Afghanistan, dan India.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menjadi korban gempa bumi yang mengguncang Maroko.
Beruntung, Marwan Hamami selamat dalam peristiwa tersebut, meski hotel yang ditinggalinya mengalami retak-retak di bagian tembok akibat kencangnya guncangan gempa.