Di desa ini, dilakukan budi daya dengan merekayasa lahan sebagai teknologi tepat guna yang mudah dijalankan oleh para petani. Lahan yang diolah dapat ditanami beberapa komoditas dalam satu kesatuan luas lahan dengan tambahan ikan sebagai komoditi pelengkap.
Lewat kerja sama dengan BSI Maslahat, BSI memulai program Desa BSI di Kampung Mina Padi Samberembe pada 2021. Hingga saat ini, terdapat 50 kepala keluarga setempat menjadi penerima manfaat dari program tersebut, dengan penggunaan luas lahan sebesar 3,5 Ha.
“Program Desa BSI mencakup 5 tahapan yaitu pra program, penumbuhan, penguatan, pemandirian dan exit strategy dengan pendampingan intensif dari tenaga ahli. Diharapkan setiap penerima manfaat yang telah melewati tahapan ini mampu memiliki keahlian yang baik, produktif dan meningkatkan pendapatannya, sehingga yang sebelumnya non-bankable menjadi bankable," lanjut Eko.
BSI bersama BSI Maslahat melalui Program Desa BSI berupaya membentuk kelembagaan masyarakat untuk membantu masyarakat desa mengembangkan usahanya, baik di bidang pertanian, perikanan, wisata maupun UMKM. BSI melakukan pendekatan melalui pendampingan intensif kepada masyarakat baik dari sisi teknis maupun dari sisi spiritual.
“Tujuannya agar para penerima manfaat dapat menguatkan dan mengembangkan sumber daya ekonomi yang mereka miliki hingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” tutur Dewi.
Dewi pun berharap agar sinergi yang terjalin dapat membawa manfaat bagi masyarakat Desa Mina Padi.
“Sehingga ke depan akan membawa ekonomi desa dan ekonomi di Indonesia untuk terus melaju,” pungkasnya.(*)
Baca juga: BSI & Relawan Bakti BUMN Dorong Kualitas Pendidikan hingga Ekonomi Masyarakat Aceh