News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alifurrahman Buka Suara soal Tudingan Prabowo Tampar dan Cekik Wamentan

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok penyebar isu Prabowo Subianto (kiri) menampar dan mencekik wakil menteri adalah pria bernama Alifurrahman (kanan). Alifurrahman mengungkapkan sosok penampar dan pencekik wamen bukanlah Prabowo serta korban bukanlah Wamentan.

"Bahwa kemudian ada berita-berita beredar juga kita cermati, yang ngomong itu kan juga main aman. Ngomongnya lihat di grup isu beredar ada di grup WhatsApp."

"Ya di grup WhatsApp kan harus dikonfirmasi sebenarnya kan begitu," sambungnya.

Dasco pun menyarankan awak media agar bertanya langsung pada wakil menteri yang disebut mengalami kekerasan.

Agar, kata Dasco, terungkap fakta, apakah yang bersangkutan benar mengalami kekerasan atau tidak.

"Yang paling gampang ini teman-teman wartawan tanya saja ke wamennya langsung, kan gitu."

"Apakah benar kejadiannya, apakah kemudian dia merasa dibegitukan oleh Pak Prabowo," ungkapnya.

Sementara, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjutak menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks.

Bahkan, Danil mengatakan sosok Alifurrahman sejak dulu konsisten menebar hoaks dan fitnah.

"Hoaks dan penipuan. Orang ini konsisten menebar hoaks dan fitnah," kata Dahnil saat dihubungi Tribunnews.com via pesan singkat, Senin.

Meski demikian, Dahnil belum merespons saat ditanya apakah pihaknya akan mengambil langkah hukum.

Kementan Bantah

Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) juga telah membantah peristiwa tersebut.

Baca juga: Kronologi Isu Prabowo Disebut Tampar dan Cekik Wamen, Sosok yang Sebarkan Klaim Punya Informan

Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom Setjen Kementan, Arief Cahyono menegaskan bahwa isu tersebut tidaklah benar.

"Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di istana mewakili Bapak Mentan SYL,” katanya, Senin (19/9/2023).

Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan, sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim/Malvyandie Haryadi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini