News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Relokasi di Pulau Rempang

Pakar Komunikasi Soal Konflik Rempang: Calon Investor Bisa Tidak Nyaman, Dialog Harus Diutamakan

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar komunikasi dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Andre Rahmanto, memberikan tanggapannya terkait konflik agraria di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Menurut Andre, konflik Rempang terjadi karena ada aspek komunikasi yang belum klir antara pemerintah, calon investor, dan masyarakat.

Lebih lanjut, Andre menilai aparat keamanan perlu ditarik terlebih dulu untuk mengutamakan pendekatan terhadap warga.

Terlebih, pernyataan Panglima TNI soal 'piting' warga bisa membuat keadaan semakin tidak kondusif, meski kemudian sudah meminta maaf.

"Justru TNI harus ditarik dulu, dan yang diutamakan adalah pendekatan dialogis, komunikasi antarpihak atau stakeholder yang berkaitan dengan isu ini, termasuk calon investor kalau sudah ada."

"Pembicaraan harus terbuka, diliput media, justru pendekatan melalui aparat keamanan itu jangan digunakan, apalagi Panglima TNI bilang begitu akan semakin kontraproduktif," ujarnya.

Semestinya, lanjut Andre, pendekatan harus dilakukan dengan pertemuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan investor.

"Diklirkan, kalau ada kepentingan yang berbeda dilakukan win-win solution di situ, kemudian ada kesepakatan, tidak perlu konflik fisik yang justru akan lama dan menggunakan kekerasan, maka tidak akan selesai."

"Ketika pendekatannya birokratis, hukum, itu tidak menyelesaikan masalah," tandasnya.

Baca juga: Luhut Berharap Perusahaan China Tak Cabut Investasi Usai Terjadi Bentrokan di Pulau Rempang

Luhut Akui Pendekatan Kurang Pas, Klaim Sudah Clear

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan permasalahan di Pulau Rempang sudah clear atau telah tuntas. (Endrapta Pramudiaz/Tribunnews.com)

Sementara itu diberitakan Tribunnews sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan permasalahan di Pulau Rempang sudah clear atau telah tuntas.

Ia mengatakan, saat ini sedang proses mendinginkan suasana. Adapun menurut dia kisruh kemarin karena pendekatan yang kurang pas.

"Selama saya yang menangangi, banyak pembebasan lahan tak ada masalah," kata Luhut ketika ditemui di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Selasa (19/9/2023).

Luhut mengatakan, pada umumnya rakyat di sana mau direlokasi, jadi tidak ada masalah apa-apa.

Ia menyebut mereka mau direlokasi karena ada yang ingin dikasih rumah, pekerjaan, sekolah, dan sebagainya.

"Ada juga (yang mau dikasih, red) uang tunai saja. Kemudian yang provokator pasti ada. Itu perlu dipisahkan. Jadi saya kira tidak ada masalah," ujar Luhut.

Kaca jendela dan pagar Kantor BP Batam rusak akibat demo soal Rempang berujung ricuh, Senin (11/9/2023). (TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI)

Luhut berujar bahwa sudah mengirim tim ke Rempang untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini