News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film G30S

Mengenal Arifin C. Noer, Sutradara Film G30S PKI, Miliki Banyak Penghargaan dari Karya Filmnya

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Arifin C Noer sutradara film Pengkhianatan G30S/PKI - Mengenal Arifin C. Noer, sutradara film G30S PKI, seorang dramawan, penyair, penulis skenario, serta sutradara film dan sinetron nasional.

Film garapannya yang mendapat penghargaan terbesar adalah "Pengkhianatan G 30 S/PKI" yang dibintangi Umar Kayam.

Film ini diputar setiap tahun melalui TVRI dalam memperingati "Hari Kesaktian Pancasila" pada masa pemerintahan Suharto.

Ternyata, dunia film membuatnya semakin terkenal di berbagai lapisan masyarakat.

Selain film tersebut Arifin juga memiliki banyak penghargaan dari karya film yang dibuatnya.

Dalam filmnya berjudul "Pemberang" ia dinyatakan sebagai penulis skenario terbaik Festival Film Asia 1972 dan ia mendapat piala The Golden Harvests.

Lalu dalam Festival Film Indonesia tahun 1973 dan 1974, Arifin meraih Piala Citra sebagai penulis skenario terbaik untuk "Rio Anakku" dan "Melawan Badai".

Film perdananya, "Suci Sang Primadona" (1977), membuat aktris Joice Erna mendapatkan Piala Citra sebagai Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 1978. Arifin juga menerima Piala Vidia dalam Festival Sinetron Indonesia (1995).

Hal itu membuatnya diundang menjadi dosen tamu di akademi teater di Amerika Serikat.

Sepulangnya dari luar negeri ia pernah menjabat sebagai kepala humas majalah Sarinah dan terus berkesenian hingga akhir hayatnya.

Kemudian pada 28 Mei 1995 Arifin. C Noer menginggal dunia di Jakarta karena penyakit kanker hati.

Poster Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI. (Imdb.com)

Baca juga: Ringkasan Film Pengkhianatan G30S/PKI, Kisah Kelam Gugurnya Pahlawan Revolusi Indonesia

Sejarah Pembuatan Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI

Film G30S PKI dibuat dengan menghabiskan dana sekitar 800 juta.

Biaya tersebut berasal dari pemerintah saat itu.

Film ini menjadi film pertama yang dirilis secara komersil yang mengadaptasi peristiwa 1965 itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini