Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subkoordinator Bagian Kerjasama Startup Digital Kemenkominfo Muhammad Faisal mengungkapkan mengenai pesatnya transformasi digital di Indonesia.
Indonesia, menurut Faisal, merupakan target market terbesar di ASEAN jika mengacu kepada jumlah penduduk.
Dirinya menyontohkan kini banyak aplikasi-aplikasi dari luar yang ingin viral dengan melalui pasar Indonesia, seperti TikTok dan NFT.
Menurut Faisal, Indonesia adalah pasar yang banyak disasar oleh pihak luar.
"Kami dari Kominfo berharap bisa mengambil potensi itu, entah melalui startup dan apapun itu di dunia digital,” tutur Faisal, dikutip pada Sabtu (30/9/2023).
Baca juga: Start Up AI Besutan Elon Musk Rilis, Diklaim Jauh Lebih Aman Ketimbang Pesaingnya ChatGPT
Hal tersebut diungkapkan oleh Faisal pada Roadshow 1000 Startup Digital di Universitas Dhyana Pura, Bali.
Dirinya menilai menilai ekosistem dan infrastruktur startuop di Indonesia harus dapat dibangun dengan modal ini.
"Pemerintah memang harus bergerak supaya anak-anak memiliki modal untuk membangun startup,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, I Made Gunanja mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali selama ini telah mendukung upaya transformasi digital.
Salah satunya, dengan melalui program Bali Smart Island yang memasang jaringan wifi di berbagai titik dengan menyasar seluruh masyarakat di Bali melalui tempat publik dan fasilitas umum.
"Berbagai langkah positif harus terus kita ambil bersama-sama untuk meningkatkan gerakan masyarakat, dengan segala modal infrastruktur, SDM, serta sinergi berbagai kalangan,” ujar Gunanja.
Selain itu, kerja sama antara Pemprov Bali dan Kemenkominfo diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi digital untuk mewujudkan Indonesia Digital Nation 2025.
Salah satunya adalah untuk meningkatkan jumlah kewirausahaan di Indonesia serta membangun ekosistem digital yang inklusif.