Hingga kemudian muncul masalah politik antara golongan komunis yang ingin menempatkan TNI dibawah pengaruh mereka melalui Pepolit, Biro Perjuangan, dan TNI-Masyarakat.
Baca juga: Minibus Adang Truk TNI Berisi Rombongan Prajurit, Netizen Ikut Geram hingga Respons Kapendam
Sedangkan tantangan dari dalam negeri yang berdimensi militer, yaitu TNI menghadapi pergolakan bersenjata di beberapa daerah dan pemberontakan PKI di Madiun (1948).
Serta Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang dapat mengancam integritas nasional.
Sementara tantangan dari luar negeri yaitu ketika TNI dua kali menghadapi Agresi Militer Belanda yang memiliki organisasi dan persenjataan yang lebih modern.
Bangsa Indonesia mengadakan Perang Rakyat Semesta untuk menghadapi agresi Belanda.
Pada perang itu, masyarakat dan TNI menjadi sumber kekuatan nasional untuk menghadapi agresi tersebut.
Berkat kerjasama tersebut, integritas dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dipertahankan oleh kekuatan TNI bersama rakyat.
Meskipun TNI disahkan pada 3 Juni 1947, peringatan hari lahir TNI diperingati setiap tanggal 5 Oktober.
Peringatan HUT TNI setiap tanggal 5 Oktober diterapkan berdasarkan tanggal resmi pembentukan TKR pada 5 Oktober 1945.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)