News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wacana Jokowi jadi Ketua Umum PDIP, Pengamat: Bisa Diartikan agar Jokowi Lebih All Out Bantu Partai

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat di acara Rapar Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan posisi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP), turut direspons sejumlah pihak.

Satu di antaranya pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi.

Menurutnya, wacana Jokowi menjadi Ketum PDIP bisa diartikan banyak hal.

Pasalnya, pihak yang mengutarakan pendapat ini adalah putra sulung Presiden Soekarno yang juga kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra.

"Jadi yang menarik dari usulan mengenai Pak Jokowi menjadi calon Ketum PDIP pasca 2024 itu adalah dari pengusulnya yang ak lain adalah Mas Guntur Soekarnoputra yang kita tahu adalah abang dari Ibu Mega, tentu usulan ini bisa ditafsirkan banyak hal."

Baca juga: VIDEO Respon Jokowi Soal SYL Hilang Kontak: Ya Ditunggu Lah, Beliau Belum Sampai ke Indonesia

"Tafsiran (saya) bahwa itu bisa diartikan supaya Pak Jokowi lebih all out membantu PDIP dan (pendapat itu) sangat masuk akal," ungkap Burhan, Selasa (4/10/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.

Apalagi opini itu disampaikan Guntur setelah anak Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi Ketum PSI.

"Jadi sangat mungkinlah ditafsirkan ke situ," tegas Burhan.

Kendati demikian, menurut Burhan, ada hal yang perlu diperhatikan.

Yakni berkaitan dengan restu banyak elemen di PDIP.

Hal lain yang harus dipertimbangkan, apakah posisi Ketum PDIP bisa dipegang oleh orang yang tidak berdarah biologis Soekarno atau yang penting adalah punya komitmen ideologis melanjutkan pemikiran Soekarno.

Di sisi lain, lanjut Burhan, Jokowi juga belum tentu mau merealisasikan harapan tersebut.

"(Lalu) apakah Pak Jokowi tergoda? jangan-jangan beliau masih seperti sekarang, yang bagi sebagian kalangan, (Jokowi) dianggap belum sepenuhnya mendukung calon yang diusung oleh PDIP, jadi menurut saya banyak hal yang kita bisa diskusikan dari usulan Mas Guntur itu,?" jelas Burhan.

Baca juga: Pakar Hukum Kritik Potensi Dinasti Politik Jokowi: Bisa Merusak Demokrasi

Respons PDIP

Menanggapi usulan tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan sampai saat ini belum ada pembahasan terkait dengan pergantian kepemimpinan di tubuh partainya.

Saat ini, kata Hasto, partainya masih fokus membahas persiapan untuk kemenangan di Pilpres 2024.

"Bagi PDI Perjuangan semuanya itu ada tahapan-tahapannya. Tahapan saat ini ialah pemilu serentak, presiden serta pemilu legislatif, " kata Hasto di kantor DPP PDIP, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (03/10/2023) dikutip dari Wartakotalive.com.

Ia menyebut pergantian kepemimpinan PDIP nantinya akan dibahas melalui Kongres ke-6 partai yang rencananya akan digelar pada 2025, mendatang.

"Kemudian setelah Pemilu nanti partai akan melaksanakan Rakernas V dan kemudian kongres baru akan dilaksanakan pada 2025," jelas Hasto.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan mobil bioskop keliling PDIP di tengah-tengah acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (29/9/2023). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Baca juga: Puan Jawab Kabar Demokrat Gabung Kabinet Jokowi: Harus Tanya ke Istana

Gibran Tak Beri Respons 

Mendengar kabar tersebut, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, tak banyak memberikan komentar.

Pasalnya, Gibran meyakini itu bukan menjadi wewenangnya.

"Kemarin sudah ditanyakan, jangan ditanyakan lagi. Saya juga sudah menjawab, itu bukan ranah saya," kata GIbran, Rabu (4/10/2023).

Menurut Gibran, pemilihan Ketum PDIP bukan merupakan ranahnya, melainkan ranah para elite partai.

Selain Gibran, mantan Wali Kota Solo, FX Rudy, juga turut merespons.

Jika memang Jokowi dianggap layak menggantikan posisi Megawati, Rudy ikut mendukungnya.

"Setuju, pokoknya kalau ada kader PDIP diusulkan oleh siapa pun, berarti (orang tersebut dianggap) punya potensi."

"Pak Jokowi diusulkan untuk menjadi Ketua PDI Perjuangan kan, ya nggak masalah)," jelas Rudy,Senin (2/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Apalagi, kata Rudy, Jokowi telah terbukti berhasil memimpin rakyat Indonesia.

"Sekarang me-manage 270 juta lebih itu aja merdeka nyaman kok. Kalau PDI Perjuangan 140 juta gitu aja kan ya lebih nyaman toh," jelas Rudy.

Kendati demikian, FX Rudy tetap menyerahkan semua keputusan di kongres mendatang.

(Tribunnews.com/Galuh widya Wardani/Rifqah)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)(WartaKotaLive/Yolanda Putri Dewanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini