Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan telah mengerahkan prajurit dan pesawat untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tengah terjadi di berbagai daerah di Indonesia saat ini.
Yudo mengatakan juga telah menyatakan kesiapan TNI dalam membantu pemerintah khususnya BNPB dalam penanganan bencana tersebut.
"Saya sudah sampaikan, TNI siap mendukung personel untuk melaksanakan pemadaman karhutla maupun tempat-tempat sampah juga yang terbakar dan juga kita bisa, siap mendukung pesawat untuk melaksanakan TMC (teknologi modifikasi cuaca), untuk modifikasi cuaca tersebut. Dan ini sudah dilaksanakan," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Jumat (6/10/2023).
Baca juga: BPBD Pesisir Selatan Catat Ada 5 Kecamatan yang Alami Karhutla selama 3 Minggu
"Tapi karena memang cuacanya panas dan kebakaran sudah di mana-mana khususnya di Kalimantan, Jambi, Riau, ini secara keseluruhan sudah kita sampaikan kepada Pangdam, Danrem, Dandim, Pangkoopsud, Pangkalan TNI AL, Pangkalan TNI AU, semuanya harus membantu bersama-sama untuk itu," sambung dia.
Yudo mengatakan upaya perbantuan tersebut telah dilakukan TNI setidaknya sejak sekira dua bulan lalu.
Ia juga mengatakan berbagai cara juga sudah dilakukan secara bersama-sama dalam menangani karhutla tersebut.
"Tentunya ini sudah kita usahakan sudah sejak mungkin dua bulan lalu untuk itu secara bersama-sama. Jadi berbagai macam cara kita gunakan untuk memadamkan karhutla yang sekarang sedang berlangsung disertai dengan cuaca yang panas seperti ini," kata Yudo.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya meminimalisir dampak dari El Nino yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah di Indonesia.Â
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sebelumnya mengatakan penanganan karhutla dilakukan dengan dua cara yakni melalui darat dan udara.
Baca juga: Atasi Karhutla, BNPB Kerahkan 35 Heli Water Bombing dan Tebar 341 Ribu Kg Garam untuk TMC
Satgas darat, kata dia, dengan menggunakan pompa, selang, APD, kemudian juga sepeda motor - sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk bisa memadamkan.
Selanjutnya, lanjut dia, dilakukan upaya dengan melalui operasi udara melalui penempatan helikopter di wilayah-wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan.
"Kemudian untuk operasi udara kita kerahkan sejumlah 35 Heli yaitu 13 heli patroli dan 22 Heli water bombing. Kenapa hanya 35, ini sudah dikerahkan dari seluruh Indonesia jadi seluruh Indonesia yang ada Heli water bombing dan patroli ini sudah dikerahkan semua," kata dia di Jakarta seperti ditulis Kamis (5/10/2023).
Heli water bombing dikerahkan ke 6 provinsi prioritas yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.
Baca juga: Karhutla Diprediksi Masih akan Terjadi di Kalteng, Sumsel dan Sebagian Wilayah Kalsel
Khusus operasi udara, kata dia, BNPB tidak hanya mengirim helikopter ke wilayah prioritas saja, namun juga ke wilayah yang sedang alami kebakaran lahan lainnya.
"Jadi ketika daerah menetapkan status tanggap darurat, meminta bantuan BNPB untuk memadamkan api yang membakar, itu BNPB segera mengarahkan Heli water bombing," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, BNPB bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain juga melakukan operasi udara dengan cara Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk memperkuat pemadaman dan juga menunjang keperluan lainnya.
"Kemudian teknologi modifikasi cuaca per hari ini, BNPB sudah melaksanakan 244 kali dengan jumlah garam yang sudah disebar adalah 341.580 kg. Sudah hampir 2 bulan terakhir TMC dilaksanakan terus-menerus, di Riau, Kalbar, NTT, Jawa Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalsel dan Sumsel," kata Suharyanto.
"Ke depan ini akan terus kita laksanakan menggunakan 10 unit pesawat bekerjasama dengan BRIN yaitu Jambi, Kalteng, Sumsel, Kalsel dan Riau," harap dia.