News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Susi Air Dibakar di Papua

Soal Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI: Tak Mungkin Pakai Kekuatan Militer 

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Jumat (6/10/2023). Yudo mengatakan TNI tetap mengedepankan upaya negosiasi yang dilakukan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kembali menegaskan sikapnya terkait upaya pembebasan Pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Yudo mengatakan TNI tetap mengedepankan upaya negosiasi yang dilakukan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Baca juga: Sudah 6 Bulan Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, TNI Beri Sinyal Minggu ini Ada Kabar Baik

Di samping itu, ia mengatakan tidak mungkin mengerahkan kekuatan militer untuk membebaskan Pilot Susi Air tersebut.

Menurutnya, pengerahan kekuatan militer aka berdampak besar khususnya bagi masyarakat di Papua.

"Kita tetap upayakan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat untuk bisa melaksanakan nego untuk itu," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Jumat (6/10/2023).

"Saya tidak mungkin menggunakan tenaga kekuatan militer hanya untuk itu, yang justru dampaknya akan lebih besar, lebih berat untuk Indonesia, untuk masyarakat khususnya di Papua apabila saya akan gunakan operasi militer," sambung dia.

Baca juga: Panglima TNI Terus Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air Melalui Pendekatan Persuasif

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya masih konsisten dengan keputusannya untuk menghindari jatuhnya korban baik dari pihaknya maupun masyarakat dalam pembebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Untuk itu, Yudo mengatakan masih mengedepankan pendekatan dari kepala daerah maupun masyarakat setempat.

"Ya kita tetap tadi ya mengutamakan dengan Bupati Nduga yang baru ini, Pj Bupati Nduga yang baru dan tokoh masyarakat setempat," kata Yudo di Mako Paspampres Jakarta, Senin (7/8/2023).

"Ya karena di sana mereka bersama dengan penduduk tentunya juga kita gunakan cara kemanusiaan supaya tidak timbul korban, tidak timbul korban baik di pihak kita baik di masyarakat," sambung Yudo.

Ditanya bagaimana kondisi Phillip terkini, ia mengatakan masih terlihat aman berdasarkan pemberitaan media massa.

"Kemarin kan rekan rekan media yang munculkan itu masih aman-aman saja. Iya kan? Saya kira malah rekan-rekan media yang lebih tahu. Karena kan lebih tahu tentang yang dimunculkan di media. Seperti itu lah," kata Yudo.

Diketahui, Phillip telah disandera KKB kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu hingga saat ini.

Terhitung sudah sekira enam bulan lamanya ia bersama KKB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini