TRIBUNNEWS.COM - Isu Partai Demokrat masuk ke kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin menguat seusai mundurnya Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai menteri pertanian (mentan).
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, terbuka peluang untuk pihaknya bergabung ke Kabinet Indonesia Maju.
Meski demikian, kata Syarief, hal itu belum dibahas di internal Demokrat.
"Ya kalau soal kemungkinan sih ada saja. Tapi sekarang kan sisa satu tahun. Tapi semua tergantung majelis tinggi," ujar Syarief, Jumat (6/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Isu ini juga menguat setelah ada pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (2/10/2023).
Syarief mengaku tak tahu apakah dalam pertemuan tersebut bicara soal tawaran kursi menteri atau tidak.
Baca juga: Ditanya soal Isu Reshuffle dan AHY Masuk Kabinet, Jokowi Rahasiakan Isi Pertemuan dengan SBY
Syarief hanya mengatakan bahwa yang mengetahui informasi tersebut hanya Jokowi dan SBY.
"Saya enggak tahu kalau soal apakah ada tawaran atau tidak," ujar Syarief.
Syarief meminta publik menunggu soal kemungkinan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk ke kabinet Jokowi.
"Mudah-mudahan saja, ya enggak tahu, tergantung (keputusan) majelis tinggi,” ujarnya.
Herzaky: Demokrat Tak Mau Berandai
Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menegaskan, pihaknya tak ingin berandai-andai soal kemungkinan itu.
Menurut Herzaky, reshuffle kabinet merupakan hak penuh dari presiden.
"Biarlah itu ranah pak presiden Pak Jokowi," kata Herzaky dalam tayangan Kompas TV, Jumat (6/10/2023).