News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua Kwarda Jawa Tengah Siti Atikoh: Gerakan Pramuka Harus Jadi Garda Terdepan Cegah Kasus Bullying

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Kwarda Jateng Siti Atikoh dalam peringatan Hari Pramuka ke-62 di Alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (9/10/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Tengah, Siti Atikoh Supriyanti menyebut Gerakan Pramuka dapat mencegah kasus bullying yang marak terjadi di Indonesia belakangan ini.

Menurut Atikoh, gerakan Pramuka memiliki potensi besar untuk mencegah kasus bullying karena di dalamnya ditanamkan nilai-nilai kebaikan, seperti nasionalisme dan berempati terhadap sesama. 

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi apel besar dalam peringatan Hari Pramuka ke-62 di Alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (9/10/2023).

"Di Dasa Darma Pramuka ada semua di situ. Bagaimana kita berempati pada orang lain, bagaimana bisa memberikan kepeduliaan kepada lingkungan, Taqwa terhadap Tuhan yang Masa Esa dan lainnya," kata Atikoh dalam keterangan yang diterima.

Istri bakal Capres Ganjar Pranowo ini menekankan semua pihak, termasuk orang tua dan sekolah, memiliki tanggung jawab dan kewajiban dalam mencegah bullying. 

Ia menjelaskan jika seseorang mengetahui adanya tindakan bullying, mereka harus bertindak.

Menurut Atikoh, tindakan itu bisa berupa melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang atau guru.

Penting juga untuk menjaga kerahasiaan pelaporan untuk mencegah siklus bullying yang lebih lanjut.

"Semua orang itu memiliki tanggung jawab dan responsibility yah untuk mencegah itu. Misalkan kita tidak menjadi korban, tapi kita juga harus memiliki kepekaan. Misalnya ada bullying, apa yang bisa kita lakukan, misalnya melaporkan," ucapnya.

Menurut Atikoh, pola pendidikan seharusnya dimulai di rumah.

Bagaimana anak-anak bisa belajar untuk berempati terhadap masyarakat dengan pendidikan dari orang tua. 

"Sebenarnya pola utama pendidikan itu bagaimana di rumah, bagaimana anak-anak itu bisa belajar berempati kepada masyarakat," katanya. 

Atikoh juga menekankan sekolah harus menjadi tempat yang aman dan mendukung, di mana para siswa merasa nyaman melaporkan peristiwa bullying tanpa takut mendapat balasan negatif.

Guru dan tenaga pendidik juga memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan mencegah tindakan bullying di lingkungan sekolah.

"Karena kalau kita lihat berita-berita, di sosial media, itu kan ada bullying. Nah ini Pramuka Garuda sebenarnya garda terdepan untuk pencegahan itu," ucapnya.

Baca juga: Momen Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Jalan Pagi Sambil Berbincang dengan Petani Kebun Teh di Cianjur

Atikoh menyatakan bahwa gerakan Pramuka akan terus berkomitmen untuk membentuk pemuda yang berintegritas, peduli, dan penuh semangat nasionalisme, sebagai garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini