TRIBUNNEWS.COM - Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purnawirawan) Haji atau Letjen TNI (Purn.) H. Bibit Waluyo adalah pensiunan perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) sekaligus mantan Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013.
Jabatan terakhir Bibit Waluyo di TNI AD yakni sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Bibit Waluyo tercatat aktif menduduki posisi jabatan sebagai Pangkostrad pada tahun 2002 hingga 2004.
Semasa dinasnya, jenderal bintang 3 ini juga sudah pernah mengemban jabatan posisi sebagai Pangdam Jaya.
Letjen Bibit Waluyo resmi pensiun sebagai Pati TNI AD pada tahun 2004.
Setelah purnatugas, Bibit Waluyo terjun ke dunia politik dengan bergabung bersama partai besutan Megawati Soekarnoputri, yakni PDIP.
Pada Pilkada Jateng 2008, Bibit Waluyo berhasil terpillih menjadi Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013.
Baca juga: Mayjen TNI Mar. Purn. Sturman Panjaitan, S.H.
Kala itu Bibit Waluyo mempunyai program yang menuai pro dan kontra, yakni program bali ndeso mbangun ndeso atau dalam Bahasa Indonesia artinya adalah kembali ke desa dan membangun desa.
Nama Bibit Waluyo juga sempat menjadi sorotan masyarakat ketika menyebut Joko Widodo (Jokowi) bodoh saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo pada tahun 2011.
Pada Pilkada Jateng 2013, Bibit kembali mencalonkan diri sebagai Cagub Jateng, tetapi kali ini langkahnya gagal karena kalah dari Ganjar Pranowo.
Sementara itu, dalam Pilkada Jateng 2024, Bibit diketahui mendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Baca juga: Andika Perkasa Ingin Temui Eks Gubernur Jateng, Bibit Waluyo hingga Ganjar Pranowo
Kehidupan pribadi dan pendidikan
Bibit Waluyo lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada tanggal 5 Agustus 1949.
Ia memiliki istri yang bernama Sri Suharti.
Bibit dan Sri dikaruniai 3 orang anak yang bernama Sari Lestari Kurniawati, Dian Handayani, dan Rini Triutami.