News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian

Sejumlah Aktivis Gelar Doa Bersama untuk Pimpinan KPK: Semoga Bisa Hadapi Semua Tuduhan

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Sejumlah aktivis anti korupsi dan demokrasi menggelar doa bersama untuk pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sekretariatnya, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (10/10/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah aktivis anti korupsi dan demokrasi menggelar doa bersama untuk pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sekretariatnya, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (10/10/2023).

Doa bersama dipanjatkan aktivis anti korupsi dan demokrasi dari Sumatera Selatan digelar seiring dengan adanya dugaan serangan balik koruptor kepada pimpinan KPK akhir-akhir ini.

Doa bersama dipimpinan koordinator aktivis Sumsel Harda Belly.

Sebelum memulai doa, Harda meminta mereka membaca yasin dan tahlil.

Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa secara bersama-sama. Dia berujar pimpinan KPK harus diberikan dukungan agar mempu membongkar segala bentuk kasus korupsi.

“Kami mendoakan pimpinan KPK semoga kuat dan bisa menghadapi semua tuduhan serangan fitnah yang berupaya melemahkan KPK. Semoga doa kami ini didengar dan diijabah oleh Allah SWT,” ujar Harda dalam keterangannya pada Selasa (10/10/2023).

Menurut Harda, masyarakat akan terus memberikan dukungan kepada pimpinan KPK karena kemiskinan dan ketimpangan yang menimpa negeri ini disebabkan ulah koruptor.

“Sebagai generasi muda kami tidak akan membiarkan jika ada upaya pelemahan KPK. Kami akan lawan dan kami akan bela KPK,” terangnya.

Lebih lanjut, Harda menambahkan bahwa ada dugaan para koruptor bersatu dan menyusun strategi untuk melumpuhkan KPK. Sebab, sejak dipimpinan Firli Bahuri, KPK tidak tebang pilih menangkap koruptor.

“Kita tahu pak Firli sosok pemimpin tegas dan tidak kenal kompromi dalam penegakan hukum. Sering ada OTT. Kasus yang mandeg dibongkar,” tambahnya.

Harda tidak yakin dengan adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK seperti yang dituduhkan pihak-pihak tertentu.

Harda malah mencurigai hal yang dituduhkan kepada pimpinan KPK tersebut karena KPK tengah mengusut dugaan perkara pemerasan jabatan, gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementerian Pertanian (Kementan).

“Tuduhan kepada pimpinan KPK itu menurut kami tidak logis. Karena tuduhan itu mencul setelah KPK mengusut perkara di Kementan,” tegas Harda.

Harda juga mengatakan bahwa Firli Bahuri merupakan putra terbaik Sumsel yang sudah mewakafkan dirinya untuk melawan serangan balik koruptor.

Firli Bahuri: Mungkin Saja Para Koruptor Bersatu Melakukan Serangan Balik

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan klarifikasi terkait foto pertemuannya dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang beredar. 

Dalam foto itu, Firli mengenakan pakaian olahraga dan pertemuan berlangsung di sebuah lapangan badminton. 

Foto tersebut beredar seiring kasus dugaan pemerasan terhadap SYL oleh pimpinan KPK yang kini diusut Polda Metro Jaya. 

Rupanya foto itu merupakan momen pertemuan pada 2 Maret 2022.

Firli mengatakan, pertemuan itu terjadi, sebelum KPK melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementan. 

Di mana kasus dugaan korupsi Kementan naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.

Firli juga mengatakan bahwa dirinya tak mengundang SYL dalam pertemuan itu, namun hal itu merupakan inisiatif SYL sendiri.

Sementara itu, Firli Bahuri mengaku tidak mengundang Syahrul ke lapangan badminton, namun SYL sendiri yang berinisiatif menemuinya.

"Kejadian tersebut pun bukan atas inisiasi atau undangan saya," ujar Firli Bahuri dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2023), mengutip Kompas.com.

Firli juga membantah tudingan-tudingan lain, seperti isu pemerasan dan penerimaan uang dalam jumlah miliaran rupiah dari Syahrul Yasin Limpo.

Menurutnya, persoalan dugaan pemerasan yang saat ini mengarah ke pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik para koruptor.

"Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back," kata Firli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini