TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Prabowo Subianto, buka suara soal konflik Israel-Palestina.
Prabowo menyebut sikapnya dan sikap pemerintah jelas, yaitu mendukung perjuangan rakyat Palestina sampai merdeka.
Sebagaimana diketahui, konflik Israel-Palestina telah memanas kurang lebih dalam sepekan terakhir.
“Sikap pemerintah, sikap saya jelas. Kita selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina, sampai mereka merdeka!” kata Prabowo ditanya awak media usai pertemuan koalisi di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023) petang, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Soal Konflik Palestina Vs Israel, PSI Dorong Gencatan Senjata Segera Mungkin
Pria berusia 71 tahun itu berharap adanya gencatan senjata dan konflik Israel-Palestina segera berakhir.
Namun, yang jelas sikap Indonesia tetap tegas, mendukung perjuangan Palestina.
“Ataupun konflik segera berakhir dan dilanjutkan dengan perundingan,” ujar Prabowo.
“Sikap Indonesia dari dulu adalah mendukung perjuangan Palestina,” terangnya.
Serangan tengah dilakukan oleh Israel ke wilayah Jalur Gaza dan berlangsung hampir sepekan, sejak Sabtu (7/10/2023).
Aksi itu merupakan respons atas serangan senyap dari milisi Hamas ke wilayah bagian selatan Israel.
Kondisi WNI di Sana
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia melaporkan, baru ada empat warga negara Indonesia (WNI) yang mau dievakuasi keluar dari wilayah konflik Palestina dan Israel.
Keempat WNI itu sebelumnya telah melakukan perjalanan darat dari Tel Aviv menuju Yordania.
Adapun evakuasi dilakukan oleh Kemlu dengan koordinasi KBRI Amman.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI) Kemlu, Yudha Nugraha.
"Kemlu dan KBRI Amman sedang mengevakuasi 4 WNI dari Tel Aviv menuju Yordania. Setelah melalui evakuasi darat sekitar 2 jam," kata Yudha kepada wartawan, Jumat (13/10/2023).
"Saat ini mereka sudah berada di perbatasan Jordan River Border Crossing/Sheikh Hussein. Mohon doanya agar mereka selamat masuk wilayah Yordania," tuturnya.
Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sebelumnya meminta agar WNI meninggalkan wilayah perang Palestina dan Israel.
Tercatat ada 133 WNI yang berada di wilayah tepi barat dan sekitarnya serta Sapir.
Ia menerangkan, mayoritas WNI enggan dievakuasi lantaran masih merasa aman di tempat tersebut.
"Karena mungkin merasa aman. Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa tugas negara adalah mengamankan, melindungi warga negara kita dari wilayah berbahaya ke wilayah aman," ungkapnya.
Pemerintah pun terus berupaya melakukan evakuasi para WNI.
Adapun skenario rute yang disiapkan adalah rute jalur darat menuju ke Amman Yordania ataupun ke Mesir. Serta menggunakan jalur udara ke negara ketiga.
(Tribunnews.com/Deni/Rina Ayu Panca Rini)(Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad)