Langkah pencegahan lain adalah dengan mengasah kreatifitas.
Semua dilatih kreatif memecah permasalahan agar anak tidak mengambil jalan pintas.
Sehingga penting untuk memberdayakan potensi dari masing-masing anak.
Anak juga perlu diajarkan untuk kritis dan berani mengritisi hal-hal keliru.
"Misalnya teman sendiri, misalnya melakukan tindakan-tindakan tidak seusai komitmen, dikritisi," papar kak Seto.
Di sisi lain penting untuk mengajarkan realistis pada anak agar ketika menghadapi suatu masalah tidak mengambil jalan pintas.
Orangtua pun perlu membuka forum terbuka dengan anak.
Setiap anggota keluarga punya kesempatan untuk berbicara dan mengungkapkan perasaannya.
"Karena orang tidak cerdas secara emosional, apa-apa jalan pintas saja. Capek, lebih baik bunuh diri saja, mati saja. Jadi ini yang harus dibangun supaya mental anak Indonesia lebih tangguh," pungkasnya.