Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejauh ini, case fatality rate (angka kematian) dari Monkeypox atau cacar monyet masih berada di bawah satu persen.
Oleh karenanya, dapat dikatakan angka kematian dari Monkeypox yang saat ini tengah meningkat masih rendah.
Namun, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman imbau pada masyarakat untuk tidak anggap remeh.
"Tapi tidak bisa dianggap remeh. Karena Monkeypox bisa menyerang berbagai organ," ungkap Dicky pada Tribunnews, Rabu (25/10/2023).
Apalagi jika menginfeksi orang yang berisiko seperti kelompok dengan gangguan imunitas, maka Monkeypox bisa sangat membahayakan.
Selain itu, meski terjadi pada kelompok risiko tinggi tadi, tapi tidak menutup kemungkinan penularan bisa terjadi pada populasi umum. Di antaranya seperti ibu dan anak-anak.
Oleh karena itu, Dicky pun menyarankan pemerintah bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan kelompok berisiko.
Seperti yang diketahui, salah faktor risiko penularan penyakit ini adalah melakukan hubungan seksual berisiko.
"Nah ini dipahami dan menjadi satu pendorong untuk pemerintah bekerja sama di setiap level. Dengan LSM penjangkau gay, lesbian untuk bisa dijangkau dan diberikan literasi dan memudahkan treacing," papar Dicky.
Lebih lanjut, Dicky menjelaskan jika Monkeypox tidak akan sampai seperti Covid-19.
Namun, lebih kearah epidemi seperti HIV (human immunodeficiency virus).