TRIBUNNEWS.COM - Perhatian serta upaya dalam mengentaskan stunting di tanah air tak hanya perlu dilakukan oleh pemerintah, namun juga pihak swasta. Hal ini dikarenakan stunting dapat berdampak besar bagi masa depan anak Indonesia.
Di bulan Januari 2023, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, yang menunjukkan penurunan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.
Meski terjadi penurunan, masih banyak tugas yang perlu diselesaikan untuk mencapai angka 14 persen yang ditargetkan oleh Presiden RI Joko Widodo di tahun 2024.
Inilah yang mendorong CIMB Niaga Syariah untuk mendukung pemerintah dalam penanganan stunting melalui koridor sosial. Sebagai wujud sosial perusahaan, CIMB Niaga Syariah di tahun ini mendorong pengembangan kepada komunitas untuk membantu penanganan stunting.
Direktur Perbankan Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk, Pandji P Djajanegara, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen penuh dalam mencegah stunting di Indonesia.
Baca juga: Tekan Angka Stunting di Indonesia, CIMB Niaga Syariah Diganjar Penghargaan Tribun Network
“Di dalam koridor ini kita mempunyai filantropi, di mana ada tujuh sisi, antara lain pemberdayaan ekonomi lemah, pendidikan, pesantren, rumah sakit, dan lain sebagainya,” kata Pandji dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Adapun langkah yang telah dilaksanakan CIMB Niaga, sebut Pandji, meliputi donasi untuk pemberdayaan sumur dan menciptakan air bersih.
“Sebagai bank syariah ini bukan suatu hal yang baru pertama kita lakukan. Sebetulnya ini sudah lama dilakukan. Hanya mungkin sekarang baru terfokus atau terkonsolidasi dibantu teman-teman yang lain dari Kadin dan Kompas Gramedia,” ucapnya.
“Tapi kita lihat stunting ini menjadi isu utama, lebih-lebih kita tahu angkanya di 21 persen,” tambah Pandji.
Baca juga: Donasi Stunting CIMB Niaga Syariah Terjamin Aman
Pentingnya gotong royong untuk perangi stunting
Menurut Pandji, gotong royong menjadi kata kunci dalam upaya pencegahan stunting. Ia mengatakan, gotong royong untuk menangani masalah stunting bukan sesuatu yang sulit dilakukan. Selama ini, CIMB Niaga Syariah pun berkolaborasi dengan dua mitra penyalur dana zakat tingkat nasional yang juga berpengalaman menangani stunting.
“Menurut kami ini bukan masalah individu tetapi persoalan bersama yang harus diselesaikan secara gotong royong,” tuntasnya.
Dalam menerapkan prinsip gotong royong, CIMB Niaga Syariah memulainya dengan memberikan edukasi beramai-ramai bagi para staf di kantor terkait pentingnya membantu penyelesaian sunting melalui program donasi.
“Misalnya kami memberikan pemahaman apa manfaat donasi stunting tersebut, apa bagusnya buat kita. Kalau mereka sudah mengerti ini bisa bergulir dengan cepat,” ucapnya.
Upaya perusahaan dalam menekan angka stunting ini mendapatkan respons positif dari karyawan CIMB Niaga Syariah, karena program yang ditawarkan tidak merugikan secara finansial.
“Begitu mereka menabung saving atau giro, mereka tidak akan dirugikan. Kami dari CIMB Niaga Syariah akan membantu donasi atas penempatan dana mereka di tempat kita. Karyawan tidak dirugikan, dan kami sebagai institusi dapat memberikan bantuan kepada yang membutuhkan,” tambah Pandji.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, perusahaan meyakini target pemerintah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen sangat mungkin dicapai pada tahun 2024.
Terlebih, program donasi stunting yang dijalankan CIMB Niaga Syariah sudah terjamin keamanannya, sehingga nasabah tidak perlu khawatir berapapun besaran dana yang didonasikan.
“Program donasi CIMB Niaga Syariah itu tidak akan merugikan nasabah yang menempatkan dana di kami. Yang menggelar donasi perbankannya sendiri, jadi tidak perlu khawatir. Kalau bergotong royong pasti beres,” tuturnya.
CIMB Niaga Syariah sendiri tercatat menjadi perbankan syariah nomor dua terbesar di Indonesia per 2022. 20 persen dari aset CIMB Niaga sudah dalam bentuk syariah.
Lewat bakti sosial kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi dalam penanganan stunting, CIMB Niaga Syariah sebagai sebuah perusahaan juga merasakan dampak positifnya. Salah satunya adalah meningkatkan tingkat inklusivitas atau literasi masyarakat terhadap perbankan syariah.
Terlebih, bulan Oktober 2023 ini adalah momentum Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengembangkan literasi keuangan.
“Semuanya terkoneksi, jadi melalui penanganan stunting ini. Kta perlu siarkan berita baik kepada masyarakat,” imbuhnya.
CIMB Niaga Syariah akselerator entaskan stunting
Komitmen dan upaya CIMB Niaga Syariah dalam membantu pemerintah mengentaskan stunting ini pun diapresiasi oleh Pemerintah dan diberikan penghargaan oleh Kompas Gramedia Group sebagai tokoh akselerator dalam Pencanangan Inisiatif Gotong Royong Untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem yang langsung diterima oleh Direktur CIMB Niaga Syariah Pandji P Djadjanegara.
“Stunting bukan hanya persoalan kesehatan tetapi juga berdampak signifikan pada ekonomi negara. Pelaku bisnis wajib bersatu membantu penerus bangsa wujudkan mimpinya. Mengentaskan stunting dan kemiskinan sama dengan menyelamatkan masa depan Indonesia. Mari bergabung dalam aksi bersama pengentasan stunting untuk Indonesia lebih sejahtera!” ungkap Pandji P Djadjanegara.
Penyerahan penghargaan tersebut merupakan rangkaian acara yang digelar KG Media di Studio 1 Kompas TV, Jakarta, Kamis (26/10/2023) dengan tema' Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem'.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para tokoh akselerator yang berhasil menginspirasi berbagi cerita dalam upaya pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting. Talkshow kemudian dilanjutkan dengan pemberian apresiasi kepada kepala daerah dan perusahaan swasta yang berhasil menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin yang hadir memberikan sambutan, menegaskan bahwa pemerintah telah melaksanakan program percepatan penurunan stunting selama lima tahun sejak 2018. Ia menggarisbawahi bahwa Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga berada di angka 14 persen.
"Kita punya waktu satu tahun ke depan untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024," tutur Ma'ruf.
Baca juga: CIMB Niaga Syariah Gotong Royong Berantas Stunting