TRIBUNNEWS.COM - Pengacara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Ian Iskandar mengungkapkan pertemuan kliennya dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) di lapangan badminton di Mangga Besar, Jakarta Barat membahas tentang minyak goreng langka.
Hal ini disampaikannya saat penggeledahan rumah Firli oleh penyidik Polda Metro Jaya di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/10/2023).
Ian mengungkapkan pertemuan tersebut direncanakan oleh Syahrul dan bukannya oleh Firli.
"Jadi posisi Pak SYL selaku menteri. Dia yang mendatangi Pak Firli itu. Waktu itu pembahasannya terkait dengan kelangkaan minyak goreng," katanya dikutip dari YouTube Tribunnews.
Baca juga: Tak Tercantum di LHKPN, Kediaman Firli di Kertanegara Diklaim Rumah Sewaan
Dengan klaimnya tersebut, Ian menegaskan pertemuan antara Firli dan SYL bukan membahas terkait kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian (Kementan).
"Betul (pertemuan dengan SYL) diakui oleh beliau (Firli). Tapi pada saat itu, posisi Pak SYL statusnya bukan sebagai tersangka atau penyidikan oleh KPK."
"Jadi klir ya. Itu bisa dibuktikan dengan adanya nota dinas," jelasnya.
Ian juga menjelaskan pertemuan Firli dengan SYL terjadi pada 22 Maret 2022.
Sedangkan, sambungnya, SYL baru disidik oleh KPK pada Januari 2023.
Sehingga, Ian kembali menegaskan pertemuan Firli dengan SYL tidak berkaitan dengan perkara yang tengah ditangani oleh KPK.
"Bahwa foto itu tidak menunjukkan ada sesuatu pembicaraan dengan perkara dengan Pak SYL," tuturnya.
Firli Turut Akui Pertemuan dengan SYL di Lapangan Badminton
Sebelumnya, Firli juga mengakui adanya pertemuan dengan SYL di lapangan badminton di Mangga Besar, Jakarta Barat.
Pengakuan ini disampaikannya kepada penyidik ketika dirinya diperiksa di Bareskrim Polri pada Selasa (24/10/2023) lalu.
Kemudian, pengakuan Firli ini pun dikatakan oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak seusai pensiunan jenderal bintang tiga itu selesai diperiksa kepada awak media.
Senada dengan kuasa hukum Firli, Ade Safri mengatakan pertemuan tersebut, diakui Firli, terjadi pada Maret 2022.
"(Firli) Membenarkan (pertemuan dengan SYL). (Pertemuan) sekitar Maret 2022," katanya.
Namun, ketika ditanya wartawan berapa kali Firli bertemu SYL, Ade Safri enggan untuk menjawabnya.
Dia menjelaskan hal tersebut masih menjadi materi penyidikan.
"Sementara itu terkait materi penyidikan. Tapi yang jelas beliau (Firli) mengakui adanya pertemuan tersebut (di lapangan badminton)," kata Ade Safri.
Baca juga: Kuasa Hukum Klaim Polisi Tak Temukan Bukti Apapun saat Geledah Rumah Firli Bahuri di Bekasi & Jaksel
Sebagai informasi, sempat beredar foto pertemuan antara Firli dan SYL di sebuah lapangan badminton.
Pada foto tersebut, Firli tampak mengenakan pakaian bergaya sporty.
Dia tampak mengenakan kostum olahraga layaknya seorang yang akan bermain badminton.
Sementara SYLberada di sebelah Firli dengan mengenakan kemeja bermotif dan celana jeans.
Dalam foto tersebut, mereka tampak tengah berbincang.
Firli Sempat Bantah Bertemu SYL
Setelah foto itu viral, Firli pun langsung membantah adanya pertemuan dengan SYL.
Dia menegaskan tidak mungkin bertemu dengan mantan politisi NasDem tersebut di tempat terbuka seperti lapangan badminton.
"Tempat itu adalah tempat terbuka jadi saya kira tidak akan pernah hal-hal orang bertemu (mantan Mentan)," tuturnya.
Selain itu, Firli juga menegaskan hanya berkomunikasi dengan SYL ketika bertemu dalam rapat terbatas (ratas) atau sidang kabinet.
Di luar pertemuan itu, pensiunan jenderal polisi bintang satu itu mengungkapkan tidak pernah bertemu dengan SYL.
"Di Kementerian Pertanian, saya kenalnya hanya menteri. Di saat rapat terbatas maupun sidang kabinet paripurna, saya selalu bicara pada menteri sebelum sidang, itu diambil fotonya," kata Firli pada 5 Oktober 2023 lalu.
"Saya pastikan kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak, meminta sesuatu apalagi disebut pemerasan. Saya kira tidak ada tuduhan itu," sambungnya.
Baca juga: Selain Rumah Firli, Polisi Disebut Turut Geledah Kediaman Pensiunan Jenderal Polri
Firli pun turut menepis adanya pemerasan terhadap SYL senilai Rp 1 miliar dalam bentuk pecahan dollar Singapura.
"Apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dollar (Singapura), itu saya baca ya. Saya pastikan itu tidak ada," katanya,
"Bawanya itu 1 miliar dollar (gimana) banyak loh. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dollar?" sambung Firli.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Firli Bahuri Terjerat Korupsi